BANNIQ.Id. Sulbar. Dua dekade sulbar yang akan diperingati pada tanggal 22 September 2024, ada ragam respon dan refleksi untuk memaknai lahirnya Provinsi Sulbar berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2004, salah satunya dengan pembacaan puisi yangbbertajuk Resonansi 20 tahun Sulbar yang diselenggarakan oleh Appeq Sulapa Proction dan rumah Puisi di gedung Marasa Corner kompleks kantor Gubernur Sulbar, selasa malam 2 september 2024.
Digelar dengan sederhana dan yang juga sederahana, yakni pisang goreng dengan Saraqba, menambah syahdu gelaran pembacaan puisi dari penyair-penyair sulbar seperti Adi Arwan Alimin, Subhan Basir,Farid Wajdi, Suparman Sopu, Samad Almandary dan beberapa siswi Sekolah dasar di Mamuju yang turut menunjukkan bakatnya membacakan puisi.
” Salah satu pendiri Sulbar adalah penyair, yakni panglima Puisi Husni Djamaluddin, nah pilosofi dari kegiatan ini kita mencoba memindahkan pemikira-pemikran dan gagasan beliau semasa ia hidup dan memperjuangkan Sulbar ke Generasi sekarang untuk lebih memaknai Sulbar sebagai hasil perjuangan,” jelas Farid Wajdi, sebagai kata pembuka pada kegiatan tersebut.
Resonansi imajinasi melalui pembacaan puisi ini, merupakan kegiatan kedua setelah tahun lalu juga diselenggarakan pada HUT Sulbat yang ke 19 Tahun, tahun 2023 meski kegiatan tahun lalu lebih sepi karena digelar agak ke pinggir kota di Rangas.
” Kegiatan ini adalah kali kedua kita gelar, tahun lalu kita juga laksanakan di lingkungan rangas, pesertanya tidak sebanyak malam ini, kita berharap ada rambatan juga di derah lain di Sulbar untuk menggelar kegiatan serupa,” harap Kolumnis Mandar, Adi arwan Alimin usai mentadruskan Puisi-puisinya.
Selain puisi-puisi hasil karya sendiri yang dibacakan oleh penulisnya seperti Suparman Sopu, Mursalin Majid, Subhan, Samad Almandary silih berganti membacakan puisinya hingga ke titik akhir pada jam 22.30, puisi legendaris Husni Djamaluddin yang Berjudul Masihkah Engkau tanah Airku, banyak dibacakan oleh peserta.