BANNIQ.Id.Jakarta. Anugerah Jurnalistik
Adinegoro 2023 – penghargaan tertinggi
untuk karya jurnalistik Indonesia
memasuki masa penjurian, persisnya
tanggal 8 Desember 2023 lalu.
“Tujuh orang juri senior dengan latar belakang jurnalistik sudah siap bertugas,” ujar Rita Sri Hastuti, Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023,dikutip dari web pwi.go.id,Sabtu (16/12).
Ketujuh juri tersebut adalah Wina Armada Sukardi (wartawan, kolektor lukisan/karikatur), Jimmy Silalahi
(wartawan, Pengurus ATVLI), Artini
Soeparmo (wartawan, Dosen LSPR),
Kabul Budiono (wartawan, senior
RRI), Priyambodo RH (wartawan,
Pengurus LPDS), Tagor Siagian
(wartawan foto, dosen), dan Merdi
Sofansyah (wartawan, pengamat
media sosial).
Adapun tujuh kategori Anugerah
Jurnalistik Adinegoro 2023 adalah
liputan berkedalaman (indepth
reporting) media cetak, liputan
berkedalaman media siber, liputan
berkedalaman media televisi, dan
liputan berkedalaman media radio.
Selain itu, karya foto jurnalistik untuk
media cetak dan media siber, karya
karikatur opini untuk media cetak dan
media siber, serta karya jurnalistik video
media sosial.
Dari sekitar 400 karya masuk, yang
terbanyak kali ini adalah kategori liputan
berkedalaman untuk media siber.
Pengumuman pemenang akan
disampaikan pada awal Januari 2024.
Piala dan hadiah kemenangan sebesar
Rp 35 juta akan diserahkan kepada
pemenang di depan Presiden RI pada
Acara Puncak Hari Pers Nasional 2024,
tanggal 9 Februari 2024, di Jakarta.
Rita Sri Hastuti mengatakan, tema
Anugerah Jurnalistik Adinegoro kali ini
adalah “Merawat Semangat Kebangsaan
dan Demokrasi”. Tema tersebut
diangkat dari kutipan Djamaluddin Gelar
Datuk Maradjo Sutan Adinegoro pada tahun 1953.
Sebagaimana diketahui, Adinegoro yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan, dikenal sebagai perintis jurnalistik Indonesia.
Pada era tersebut Adinegoro sudah
menulis tentang pentingnya merawat semangat kebangsaan dan demokrasi.
Tema tersebut sangat relevan dengan persoalan bangsa hingga kini. Tak semata berkaitan dengan politik, tapi bisa lebih luas lagi, bahkan termasuk juga budaya.
“Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan apresiasi PWI untuk masyarakat pers yang bekerja dengan semangat profesionalisme, Sebagaimana anugerah olah raga dan anugerah kebudayaan,” ujar Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, yang dalam programnya sebagai Ketua Umum PWI Pusat, mengutamakan pendidikan.
Karena itu, selain mendukung Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai program pendidikan, Hendry Ch Bangun juga mendukung Anugerah Jurnalistik Adinegoro. Apalagi kehadiran Anugerah Jurnalistik Adinegoro di PWI Pusat
mencuat ke permukaan sejak kepemimpinan Margiono dan Hendry
Ch Bangun (2008-2013 dan 2013-2018)***