BANNIQ.Id.Sulbar.Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulbar,Dr.H.A.Darmawangsa,SH;MH menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari lahir (Harlah) Pamcasila di halaman Kantor Kejati Sulbar, Senin 2 Juni.
Upacara bendera Peringatan Harlah ini diikuti oleh Para Asisten pada Kejati Sulawesi Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Mamuju, Kabag TU Kejaksaa Tinggi Sulawesi Barat, Para Koordinator pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat, Seluruh Pegawai pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat, Seluruh Pegawai pada Kejaksaan Negeri Mamuju, serta Seluruh
Pegawai PPNPN pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat dan Kejaksaan Negeri Mamuju, dengan tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”
Melalui Amanatnya A.Darmawangsa menyampaikan, Peringatan Hari lahir
Pancasila bukan saja untuk mengenang rumusan dasar negara, tetapi merupakan
momentum meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dijelaskan, Pancasila merupakan jiwa
bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Selain itu, sambung A.Darmawangsa, dalam konteks pembangunan nasional, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda priorotas menuju Indonesia Emas
“Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh Ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia,” jelasnya.
Memperkokoh ideologi kata A.Darmawangsa, berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Oleh karena itu melalui Asta Cita A. Darmawangsa mengingatkan untuk
melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Pertama dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekedar dalam pelajaran formal tetapi dalam praktik keseharian. Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat.

Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang
bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai harus tetap ditegakkan.
BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat Ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program yang strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan
bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat.
Namun tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri, kita semua, seluruh elemen
bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.
Di akhir sambutannya, A.Darmawangsa mengajak jajaran adyaksa untuk menjadikan Hari Lahir Pancasila bukan
sekedar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilailuhur bangsa.
Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga
secara moral. Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan.
Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi pengingat bahwa masa depan bangsaberada ditangan kita. Jika ingin mewujudkan Indonesia raya, maka tidak ada jalan lainselain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadipembangunan. Marilah kita bergotong royong, menjaga persatuan, menghargaiperbedaan dan menanam nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. JadikanPancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.” tutup A.Darmawangsa./***



