
#Advertorial Kerjasama dengan Pemprov Sulbar Melalui Dinas Kominfo,Statistik dan Persandian,TA 2019#
BANNIQ.Id.Sulbar. Hutan mangrove bermanfaat besar bagi penduduk Indonesia yang mencapai 40%-50% tinggal di daerah dekat pantai, yakni mencegah abrasi dan tsunami, serta peresapan air laut ke daratan. Oleh karena itu, upaya-upaya pelestarian hutan mangrove perlu terus digalakkan karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pantai, tidak terkecuali di Provinsi Sulawesi Barat.
Di Provinsi Sulbar terdapat beberapa area pengembangan Mangrove, seperti di kawasan pantai mampie, Kabupaten Polman , pantai Baluno di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene dan Saluleang di Kabupaten Mamuju.
Salah satu upaya pelestarian kawasan hutan mangrove Saluleang, adalah penanaman bibit mangrove secara terus menerus, baik yang dilakukan oleh para pencinta lingkungan dibawah kordinator Abd.Najib, maupun penanaman yang dilakukan oleh Pemerintah.

Bertepatan dengan HUT 36 Bakti Rimbawan yang disinergikan dengan Kegiatan Gerakan Anak Bangsa Menanam Serentak (Gerbang Mas), Hari ini Sabtu (16/3/2019) oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat, bekerja sama dengan Badan Pengelolaan (BP) Daerah Aliran Sungai Mamasa Laring Provinsi Sulbar, melakukan penanaman serentak bibit pohon mangrove, yang dihadiri Gubernur Sulbar,Drs.HM.A.Aliball Masdar, Sekprov, Dr.Muh.Idris DP, beberapa Pompinan.OPD lingkup Pemprov Sulbar, antara Karo Tapem, Drs.H.Abd.Wahab Hs, Kadis PMD M. Jaun , Kadis Pariwisata, Drs.Farid Wajdi, Kepala Bappeda,Dr.Junda Maulana, hadir pula pemerhati kehutanan Naharuddin, dan mantan Kadis Kehutanan Mamuju, Muh.Nur Parantean.
Gubernur Drs.HM.A.Alibaal Masdar, menyampaikan, kegiatan penanaman pohon merupakan bagian dari kecintaan untuk pelestarian lingkungan.Lingkungan bisa terjaga dan lestari jika manusianya dengan kesadaran penuh untu kenjaga lingkungan tersebut, dan pemerintah mengapresiasi setiap upaya pelestarian yang dilakukan salah satunya penanaman pohon.
” Kita sangat apresiasi kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh para pencinta lingkungan, karena dengan kegiatan ini, pantai akan terhindar dari ancaman abrasi, dan dengan pohon-pohon mangrove yang tumbuh di sini akan menjaga biota laut yang ada di wilayah pantai ini,” ujarnya.

Kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan, sambung ABM, sapaan karib Alibaal Masdar, harus terus digalakkan kepada generasi, karena dengan kesadaran itu, kata dia ancaman bencana dapat dihindari, misalnya Banjir.
” Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan harus terus digalakkan kepada generasi, agar kita dapat menghindari ancaman bencana seperti banjir yang belakangan terjadi di sekitar kita,”Imbuhnya.
Untuk memahami secara mendalam tentang peran penting dalam pengelolaan lingkungan sambungnya, ke depan lingkungan hidup itu mesti menjadi bagian dari edukasi.
” Kepada generasi kita ingin mereka lebih paham tentang lingkungan, untuk itu ke depan kita ingin pendidikan lingkungan.ini harus lebih intens, dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi profesional, seperti IPB, Universitas Sebelas Maret dan juga Unhas, dosen mereka bisa kita datangkan ke sini untuk memberi pengajaran tentang Lingkungan, “Pungkasnya.
Apresiasi yang sama, disampaikan Sekprov Sulbar, Dr. Muh. Idris DP, Ia menilai kegiatan penanaman mangrove tersebut, harus terus digalakkan, jangan nanti ada momen kegiatan baru dilaksanakan penanaman.
” Kegiatan ini kita apresiasi, tetapi sebaiknya kegiatan penanaman ini jangan hanya dilakukan bila ada momen penanaman serentak, namun harus dilakukan secara terus menerus, demi terjaganya pantai dari abrasi,” Tandasnya.
Terkait pelaksanaan kegiatan penanaman bibit mangrove, di Saluleang kata Saharuddin selaku anggota IKA Alumni SKMA Provinsi Sulbar, merupakan sinergi kegiatan antara HUT bakti Rimbawan ke 36 dengan program kegiatan Gerakan Anak Bangsa Menanam Bersama (Gerbang Mas).
” Kegiatan penanaman bibit mangrove ini merupakan sinergi kegiatan rangkaian peringatan HUT Bakti Rimbawan ke 36, dengan Gerbang Mas,” Urainya.
Ditambahkan Saharuddin, sebagaimana sambutan Ketua IKA SKMA pusat, bahwa gerbang mas merupakan semangat auntuk menorehkan kerja nyata memulihkan kelestarian lingkungan.
“Penanaman serentak merupakan kerja nyata yang harus terus digalakkan, yang tentunya tidak selesai pada saat penanaman saja, tetapi pasca tanam harus tetap dilakukan pemeliharaan agar manfaatnya dapat dirasakan,”Ujarnya.
Maksimalisasi penanaman pohon dapat tercapai bila semua pihak turut berperan secara aktif dalam kegiatan tersebut.

” Peran serta semua pihak dalam kegiatan ini sangat dibutuhkan, Pencinta Lingkungan, LSM, Pemerintah dan masyarakat harus berperan aktif untuk mengsukseskan kegiatan ini,” kegiatan ” Ujar Tri Sulharini Rahayu, Auditor Kemen LH dan Kehutanan yang turut hadir dalam kegiatan penanaman bibit mangrove ini.
Kemudian terkait penanaman pohon di seluruh Wilayah Provinsi Sulawesi Barat, yang tahun ini ditargetkan 2000 pohon, kata Kepala BP DAS Lariang Mamasa, Abd.Halim Majid dilakukan pada titik lahan kritis yang terpantau oleh Photo citra satelit, dan kebanyakan berada di wilayah pegunungan.
” Penentuan lokasi penghijauan oleh pusat berdasarkan pantauan photo citra satelit terhadap titik-titik titik lahan kritis yang ada di wilayah ini, dan kebanyakan berada di wilayah pegunungan,” Terangnya.
Ia menambahkan, khusus pengembangan hutan mangrove di Saluleang, BP DAS Lariang Mamasa sudah memberi sentuhan bantuan terhadap pemeliharaan dan pengembangannya.
” Untuk pengembangan dan pemeliharaan kawasan hutan mangrove di sini BP.DAS Mamasa-lariang telah beberapa kali memberi sentuhan bantuan,” Pungkasnya.|smd