BANNIQ.Id.Sulbar.Pengurus Bedeng Wilayah (PBW) Dewan Pertukangan Nasional (DPN) Perkasa Sulbar, berharap pengguna anggaran yang melaksanakan jasa konstruksi di Sulbar baik yang bersumber dari anggaran APBN,APBD Provinsi dan Kabupaten serta swakelola, berharap untuk memberdayakan tukang lokal Sulbar, karena hal tersebut akan berdampak terhadap pendapatan masyarakat khususnya para pekerja atau tukang di bidang konstruksi.
” Kita berharap pengguna jasa konstruksi di Sulbar, baik yang bersumber dari anggaran APBN, APBD maupun swakelola, untuk memberdayakan tukang lokal, harapan ini tentu beralasan karena akan berdampak terhadap pendapatan masyarakat khususnya yang berkecimpung dalam dunia pertukangan,” jelas Ketua PBW DPN Perkasa Sulbar,Iswar,Sabtu(21/5).
Sesuai analisis PBW DPN Perkasa Sulbar sebut Iswar, dari aspek pendapatan untuk upah tukang itu dapat meraup pendapatan sekira Rp.1 T dari 8 T anggaran Konstruksi di Sulbar baik sumbernya dari APBN,APBD,maupun swakelola.
” Hasil kajian dan analisis kami, anggaran konstruksi di Sulbar tahun ini saja sekira Rp 8 T, untuk upah tukang itu sekira Rp 1 T, nah kalau bisa maksimal diberdayakan tukang lokal Sulbar ini sangat menopang pendapatan para tukang kita,” jelas Iswar.
Namun fakta hari ini, kata Iswar hal tersebut masih jauh dari harapan, karena kebanyakan pengguna jasa konstruksi di Sulbar sebahagian besar masih menggunakan tukang dari luar, kalau diprosentasekan kisarannya kata Iswar 80% berbanding 20 %.
” Fakta yang kita dapatkan hari ini pengguna jasa konstruksi masih lebih dominan menggunakan jasa tukang dari luar, salah satu sampel yang kami telah survey misalnya rekonstruksi gedung sekolah MAN yang terdampak gempa,tukang lokal sangat minim bahkan kalau di pembangunan gedung SMKN 1 Mamuju,bisa kami katakan tidak ada tukang lokal,” timpalnya.
Ditambahkan, penggunaan jasa tukang dari luar oleh pengguna jasa konstruksi kemungkinan karena skill, namun dibantah oleh Iswar sesuai analisis dan kajian yang telah dilakukan.
” Terkait skill kan harus dibuktikan dengan sertifikasi, nah kajian dan pengamatan kita terhadap tukang-tukang dari luar tersebut, minim juga yang bersertifikat, kemungkinan pemakaian Tenaga mereka hanyalah faktor kedekatan dengan pengguna jasa konstruksi,” pungkasnya.|asd