BANNIQ.Id.Pasangkayu. Masalah diberhentikannya sejumlah perangkat desa Bulu Parigi, pihak Komisi I DPRD Pasangkayu akan mengundang pihak terkait.
Alasannya, delapan orang yang menganggap korban tidak menerima pemberhentian sepihak oleh kades Bulu Parigi, Sukma, belum lama ini.
Dalam surat keputusan desa tersebut, terdapat alasan mengenai masa jabatan yang sudah berakhir. Meski begitu, media ini belum memperoleh pernyataan langsung dari kades Bulu Parigi.
Menurut Camat Baras, Rahman, tidak menerima pemberitahuan dari pemdes Bulu Parigi terkait pemberhentian perangkat desa.
Sehingga, pihaknya menerbitkan surat peringatan kepada kades Bulu Parigi bernomor 140 pada Selasa, 28 Februari 2023.
Dalam surat itu, Camat Baras menegaskan bahwa tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi persetujuan kepada kades Bulu Parigi sebagai prasyarat.
“Saya akan panggil dulu besok (Rabu, 1 Maret 2023) di kantor camat. Dan meminta keterangan dari masing-masing yang diberhentikan,” kata Rahman via WA, Selasa, 28 Februari 2023.
Terpisah, Yani Pepi Adriani, menyebut kasus ini hanya karena ketidak pahaman kedua pihak. Baik kades mau pun perangkat yang diberhentikan.
“Seharusnya, kades tidak usah buat SK pemberhentian, Karena, tidak diberhentikan, melainkan berhenti secara otomatis dikarenakan masa jabatan sudah berakhir,” ucapnya.
Ketua Komisi I DPRD Pasangkayu itu, bahkan menyorot perangkat desa juga tidak faham. Bahwa tidak bisa menuntut jika masa jabatan sudah habis.
“Sudah habis masa jabatanmu, apa lagi yang mau dituntut. Jika masih berrminat menjadi perangkat, ya silakan mendaftar dan ikuti tahapan serta prosedur,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyalahkan pendamping desa yang dinilai bodoh, padahal itu menjadi tugasnya.
“Agar tidak terjadi maladministrasi, saya menyimpulkan agar SK itu dibatalkan. Kami sudah melayangkan undangan untuk hearing (rapat dengar pendapat) semua pihak terkait,” pungkasnya.|***
