BANNIQ.Id.Mamasa. Bank Indonesia Perwakilan Sulbar terus mendukung program sosial khususnya pembenahan destinasi wisata. Adapun program sosial yang difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Barat yakni Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Edutourism Village Tondok Bakaru, di Desa Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa yang diresmikan penggunaannya belum lama ini.
Kegiatan ini diresmikan langsung oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Barat Budi Sudaryono dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Mamasa, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, dan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Mamasa, Organisasi Perangkat Desa, dan anggota Komunitas Tondok Bakaru Orchid (KTO).
Budi Sudaryono melaui sambutannya mengatakan, Peresmian PSBI Edutourism Village Tondok Bakaru merupakan salah satu bentuk program Dedikasi untuk Negeri Bank Indonesia.
“KPw BI Provinsi Sulawesi Barat memandang bahwa Desa Tondok Bakaru memiliki 2 (dua) potensi utama untuk dapat mendorong sektor perekonomian di Kabupaten Mamasa. Pertama, potensi pariwisata yang sangat indah yang apabila dikembangkan sangat berpotensi menghasilkan sebuah ekosistem perekonomian pariwisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua, potensi tanaman yang berorientasi ekspor seperti (i) tanaman Alocasia yang sudah menembus pasar Thailand, Singapura, Taiwan, Philipina, Vietnam dan (ii) tanaman jenis Hoya yang telah menembus pasar Singapura, Thailand, Philipina, Rusia,” bebernya.
Ditambahkan, Dengan potensi ini maka Kabupaten Mamasa turut berkontribusi aktif dalam perolehan devisa di Indonesia.
Disebutkan juga, Pengembangan Edutourism Village Tondok Bakaru dilakukan oleh KPw BI Provinsi Sulawesi Barat sejak tahun 2020 lalu. Konsep Edutourism Village, yang berarti Desa Wisata Edukasi, memiliki tujuan untuk membuat Desa Tondok Bakaru sebagai tempat wisata sekaligus tempat belajar cara mengembangkan budidaya anggrek. Beberapa pengembangan yang telah dilakukan antara lain (i) Pembangunan Gedung Laboratorium sebagai pusat riset dan pengembangan anggrek melalui mekanisme kultur jaringan, termasuk pemberian alat mesin kultur jaringan; (ii) Pembangunan Green House sebagai sarana tanam lanjutan hasil dari kultur jaringan dan budidaya sehingga dapat melestarikan tanaman anggrek yang endemic, yang hanya tumbuh di Kabupaten Mamasa; dan (iii) Fasilitas infrastruktur pendukung lain seperti Gapura dan Rabat jalan untuk mendukung akses pengunjung wisata.
KPw BI Provinsi Sulawesi Barat lanjut Budi, bekerja sama bersama Pemerintah Daerah terus bersinergi dan berkomitmen dalam pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor utama perekonomian di Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Mamasa. Dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
“Diharapkan ke depan Kabupaten Mamasa mampu menjadi salah satu destinasi pariwisata prioritas di tingkat domestik maupun global dan penghasil devisa bagi Negara dengan tanaman yang berorientasi ekspor, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” Simpul Budi Sudaryono.|asd