BANNIQ.Id.Sulbar. Pengadaan Perahu Sandeq di Dinas Kelautan dan Perikanan yang bersumber dari APBD Sulbar, TAd2018, yang telah disalurkan ke beberapa kelompok nelayan di beberapa Kabupaten di Sulbar.
Mulanya pengadaan perahu sandeq yang berjumlah 20 unit ini dengan anggaran sekira Rp.90 Juta Perunit,, telah ramai disoal di medsos, tentang anggaran yang diduga kemahalan ini, dari standar pembuatan perahu sandeq lazimnya. Ketika itu Kadis Perikanan Sulbar, Ir.H.Parman Parakkasi, mengatakan bahwa perahu sandeq tersebut merupakan perahu sandeq yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan alat pendeteksi keberadaan ikan.
Belakangan perahu sandeq ini diduga telah rusak dan tidak dapat difungsikan untuk menangkap ikan oleh kelompok Nelayan. Perahu sandeq yang diduga merupakan perahu yang diadakan oleh DKP Sulbar ditemukan rusak dan tidak layak fungsi, dan photonya diunggah oleh mantan Tenaga ahli Gubernur Sulbar,, Maenunis Amin melalui akun Facebooknya beberapa waktu lalu.
Dikonfirmasi via Waatshaap, Jum’at (3/5/2019) mantan tenaga ahli Gubernur Sulbar,Maenunis Amin mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi terkait masalah sandeq tersebut berdasarkan aduan masyarakat.
“Aduan masyarakat mendorong kami melakukan investigasi lanjutan, Kami tidak mau berkesimpulan buru-buru, sebab masalah ini cukup serius dengan indikasi pelanggaran.” Jawab Maenunis.
Terkait apakah dirinya akan mendorong polemik sandeq ini ke ranah hukum, dirinya meminta menunggu hasil investigasi selesai dilakukan.
“Respon dari publik untuk mendorong ini ke ranah hukum termasuk ke KPK, sangat serius. Saya bersama teman-teman sudah turun investigasi. Kita mau singkronkan dulu semua data lapangan dengan dokumen yang sudah kita pegang. Setiap indikasinya pasti akan kita tindak lanjuti, termasuk kalau memang faktual untuk dilanjutkan ke KPK.” Pungkas mantan tenaga ahli gubernur Sulbar ini.
Terpisah, Kadis Perikanan Sulbar,Ir.H.Parman Parakkasi, ketika dikonfirmasi photo perahu tersebut, via WA menegaskan bahwa perahu tersebut rusak karena force major karena dampak banjir Rob saat terjadi Tsunami di Banten
“Itu rusak karena force major kena dampak banjir rob disaat tsunami yang terjadi di Banten. Sebahagian perairan di Sulbar Terdampak termasuk lokasi dimana Sandeq diparkir,” Ujar parman.
Dilanjutkan Parman, saat itu berlabuh bersama dengan kapal dan perahu lainnya datang banjir rob, kapal dan sandeq serta lainnya terbawa air dan tabrakan satu dengan lainnya maka korbanlah sandeq terutama asesorisnya.
” Tim kami sudah turun mengevaluasi kondisi sandeq berdasarkan laporan pemilik sandeq dan insyaAllah segera kami akan membantu memperbaikinya dan juga pemilik kelompok berkomitmen ikut serta untuk merocovery segera,” Pungkasnya.|Nn.s