Mahasiswa Ners Unsulbar Perkenalkan Pengobatan Nonfarmakologis di Pambo’borang

Facebook
WhatsApp
Twitter

BANNIQ.Id. Majene — Mahasiswa Profesi Ners Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) kembali menunjukkan kontribusinya dalam peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan bertajuk “Penyuluhan Nyeri Sendi dan Pemberian Terapi Non Farmakologi Menggunakan Kompres Hangat Rebusan Serai bagi Dewasa dan Lansia.” Senin (26/5/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Pamboborang, Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene selama dua hari berturut-turut pada Kamis–Jumat, 22–23 Mei 2025.

Penyuluhan dilakukan di Masjid Al-Islah pada Kamis (22/5), sementara pemberian terapi kompres hangat rebusan serai secara door to door dilaksanakan pada Jumat (23/5), menyasar kelompok dewasa dan lansia yang mengalami keluhan nyeri sendi.

Program ini merupakan bagian dari praktik klinik keperawatan komunitas dan keluarga mahasiswa Profesi Ners Angkatan IX.

Tim pelaksana berasal dari Posko 3 yang terdiri atas lima Ners muda: Nur Hariyani, S Kep (Koordinator Dusun), Mardalia, S Kep (Sekretaris), Marlianitha L M, S Kep (Penanggung jawab kegiatan), Siti Rahma, S Kep, dan Dian Vita Sari, S Kep.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat dewasa dan lansia di wilayah tersebut mengalami nyeri sendi dan belum mengetahui penanganan awal non farmakologis.

Kegiatan di Masjid Al-Islah dihadiri oleh Kepala Dusun Pamboborang, tokoh masyarakat, kader kesehatan, para ibu-ibu dewasa dan lansia, serta dua dosen pembimbing lapangan, Ns Sastriani, S Kep, M Kep dan Ns Masyita Haerianti, S Kep, M Kep.

Antusiasme warga terlihat jelas dari partisipasi aktif selama penyuluhan hingga pelaksanaan terapi kompres pada hari berikutnya.

Kepala Dusun Pamboborang menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.

“Para ibu-ibu atau bapak-bapak yang mengalami nyeri sendi jadi mengetahui manfaat kompres hangat rebusan serai, yang bahan utamanya mudah didapat dan menghemat biaya pengobatan,” tuturnya.

Baca Juga >>  Tangkal Hoaks dan Risiko Digital, Unsulbar Latih Anggota Karang Taruna Nannas di Sendana

Warga setempat juga mengaku bersyukur atas pengetahuan baru yang dibawa oleh para mahasiswa.

Mereka menilai, metode terapi yang diperkenalkan sangat bermanfaat karena sebelumnya serai hanya dikenal sebagai bumbu dapur, bukan sebagai tanaman dengan khasiat pengobatan.

Menurut dosen pembimbing lapangan, Ns Sastriani, terapi ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meredakan gejala asam urat, peradangan sendi, nyeri, serta membantu meningkatkan sirkulasi darah.

“Terapi ini juga berperan dalam mengurangi stres, kelelahan, bahkan insomnia jika dilakukan secara teratur dan tepat,” jelasnya dikutip dari unsulbarnews.com,Rabu (28/5/25).

Sementara itu, Ns Masyita Haerianti menambahkan bahwa kompres hangat serai adalah salah satu bentuk terapi komplementer yang murah, mudah dilakukan, dan memiliki efek menenangkan berkat kandungan minyak atsiri di dalamnya.

Koordinator Dusun, Nur Hariyani, juga menyampaikan harapannya agar pengetahuan ini dapat diterapkan oleh masyarakat secara mandiri.

“Kami berharap masyarakat, khususnya dewasa dan lansia yang mengalami nyeri sendi, dapat melakukan langkah penanganan awal secara alami dan mengelola kesehatannya secara mandiri,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Ners Unsulbar tidak hanya mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari, tetapi juga memberikan kontribusi langsung dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif berbasis kearifan lokal.

Berita Lainnya