Jumat, Oktober 4, 2024

Mengenal Ritual Pemakaman Adat Mamasa yang Akan dilaksananakan Bulan Depan

- Advertisement -

Jenasah almarhum yang tersimpan di dalam kayu pahat antero(photo;repro)

Mengenal Ritual Pemakaman Adat Mamasa yang Akan dilaksananakan Bulan Depan
Oleh: Arianus Mandadung

BANNIQ.Id. Opini. Kabupaten Mamasa sebagai daerah yang dikenal memiliki tradisi warisan leluhur yang masih terjaga hingga generasi saat ini, salah satunya Ritual Pemakaman Adat yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 September bulan depan . Pemakan adat yang akan dilaksanakan tersebut yakni jenazah Alamarhum mantan Bupati kedua Kabupaten Mamasa Almarhum Drs. Obed Nego Depparinding, MH menurut rencana keluarga, acara pemakamannya akan dilangsungkan pada hari jumat tanggal 15 September 2023.

Jenazah almarhum, kini disimpan di dalam kayu pahat antero (diallun di dalam kayu mate) dan disemayamkan di rumah duka Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Propinsi Sulawesi Barat.

Tahapan Acara Pra-Puncak Pemakaman Secara Adat Mamasa
Pertama: Ma’billang sala, kayu mate tempat penyimpanan mayat dibuka agar terjadi penguapan dan mayat tidak lembab.
Kedua: Mangngangkaran, mengangkat/mengeluarkan mayat dari kayu mate, dan menyembeli seekor kerbau.
Ketiga: Mebalun, membungkus mayat dengan kain putih dan di luarnya berwarnah merah, sampai berbentuk silinder besar seperti gulungan kasur, dikerjakan selama 2 hari.
Keempat: Memindahkan mayat/balun ke Tado’ biasa (ruang rumah paling depan) selama 3 hari dengan posisi tegak/berdiri.
Kelima: Memindahkan mayat ke Tado’ Paya (ruang tambahan untuk upacara duka) dan ditempatkan di laduran (keranda) yaitu rumah adat mini Mamasa.
Keenam: menghiasi balun dengan emas (mambalun bulawanni).
Ketujuh: setelah balun, laduran dan tado’ paya sdh dihiasi, dilakukan pa’batangan dan menyembeli seekor kerbau.
Kedelapan: sehari setelah Pa’batangan, dilakukan allo sala yaitu hari istirahat sebelum masuk acara inti dan menyembeli lagi seekor kerbau, tahapan-tahan tersebut di atas, kemungkinan dimulai awal September 2023.

Baca Juga >>   Sikapi Tuntutan Forum Masyarakat Nelayan Desa Kalukku, Anggota DPRD Sulbar Gelar RDPU

Kesembilan: tanggal 11 – 12 September 2023 penerimaan tamu secara adat Mamasa.
Kesepuluh: tanggal 13 September 2023 pebabasan yaitu memotongan kerbau secara massal.
Sesebelas: Tanggal 14 September 2023 allo sala (Istirahat).

Keduabelas: Tanggal 15 September 2023: Pemakaman secara adat Mamasa

Sumber: Drs. David, MM Ketua Panitia Keluarga Acara Pemakaman Secara adat Mamasa Alm. Drs. Obed Nego Depparinding, MH.

Deret Gong yang setiap saat akan dibunyikan untuk mengiringi alunan kedukaan keluarga yang ditinggal(photo: repro)

Penyelenggaraan acara pemakaman secara adat Mamasa di Desa Wisata Tondok Bakaru. Sekedar informasi bahwa desa wisata ini telah mendapat penghargaan sebagai juara kedua tingkat nasional pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 kategori souvenir setelah masuk 5 (lima) besar kategori souvenir se-Indonesi kategori souvenir, sekaligus juara harapan kedua kategori fashion show setelah sebelumnya masuk 50 (lima puluh) Besar Desa Wisata Indonesia dari ribuan desa wisata di Indonesia tahun 2022. Untuk itulah Desa Wisata Tondok Bakaru telah dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Bapak Sandiaga Uno.

Jenazah kini disimpan dalam kayu allun berbentuk kuda yang nantinya akan dibuka untuk membungkusnya serapi mungkin sampai seperti gulungan kasur besar dengan ratusan meter kain putih, di luarnya kain warna merah untuk dihiasi emas (dibalun-bulawanni). Gong digantung yang setiap saat dibunyikan dalam alunan dukacita keluarga.

(Penulis adalah Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Sulbar, mantan anggota KPU Sulbar)

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: