Perpustakaan Mamuju Gelar Bedah Buku” Teror Moral” Bangkitkan Semangat Mahasiswa Sebagai Kontrol Sosial

Facebook
WhatsApp
Twitter

BANNIQ.Id. Mamuju. Lingkar Literasi Intensif (Lintas) sukses menggelar forum literasi kritis dengan membedah buku “Teror Moral” karya Ongky Arista. Acara ini berlangsung hangat di Ruang Teater Dinas Perpustakaan Kabupaten Mamuju pada hari Rabu, 19 November 2025, dengan fokus utama membangkitkan peran intelektual mahasiswa.

Acara ini mendapat dukungan resmi dengan kehadiran Muh. Fauzan Basir, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Mamuju. Diskusi tersebut semakin kaya dengan kehadiran para pemateri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai kampus di Mamuju, serta didampingi oleh Founder Lintas, Ray Akbar Ramadhan, dan jurnalis perempuan, Baiq Sukma Widiawati.

Ray Akbar Ramadhan menjelaskan bahwa forum ini dibentuk dengan tujuan fundamental, yaitu meningkatkan daya literasi masyarakat Mamuju, khususnya di kalangan akademisi.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan daya literasi masyarakat Kabupaten Mamuju, terkhusus ruang ke mahasiswaan, makanya target kami itu pesertanya mahasiswa,” ujar Ray Akbar Ramadhan.

Lebih lanjut, ia berharap acara ini dapat berfungsi sebagai katalisator untuk budaya membaca: “Kami berharap forum bedah buku ini… bisa sedikit mengajak teman-teman mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan, dan meningkatkan minat baca.”

Pemilihan buku “Teror Moral” menjadi sorotan utama. Ray Akbar Ramadhan, yang akrab disapa Bung Ray, menjelaskan bahwa relevansi buku tersebut dengan kehidupan anak muda saat ini—yang salah satu objek ceritanya menyinggung hubungan laki-laki dan perempuan—menjadi alasan kuat.

Namun, ia menegaskan bahwa diskusi tidak berhenti pada isu moral semata. Buku tersebut dijadikan sebagai pintu masuk untuk mengkritisi isu-isu yang lebih luas.

“Bukan berarti kita akan terjebak pada konflik ketidakbermoralan anak muda yang diceritakan dalam buku itu, tapi kita ingin membawa kepada kasus-kasus lain atas ketidakadilan di dunia pendidikan, atas ketidakadilan di birokrasi pemerintahan, dan atas ketidakadilan lingkup di sekitar kita,” jelas Bung Ray.

Baca Juga >>  Bersama Ketua TAPD, PLT Kepala Bapperida Sulbar Bahas Capaian Penerimaan Belanja Tahun 2025

Sebagai penutup, Bung Ray menyampaikan harapan besar yang diemban oleh Lintas Literasi Intensif kepada peserta. Ia berharap mahasiswa yang hadir tidak hanya menjadi pembaca pasif, melainkan mampu keluar dan bertindak sebagai:

Agen Perubahan
Agen Kontrol Sosial
Cadangan Intelektual Bangsa

“Semoga saja kegiatan ini memberikan dampak positif dan lebih menampar lagi khususnya anak muda yang memiliki kasus yang sama seperti itu,” tutupnya./laporan : Muh.Irham***

Berita Lainnya