Sabtu, Desember 7, 2024

PPK Berharap Pembangunan Asrama Haji Mamuju Selesai 31 Desember

- Advertisement -

BANNIQ.Id.Sulbar. Pembangunan Asrama haji transit di Simboro Mamuju yang kini tengah dipacu pembangunannya oleh Rekanan PT Hanum Bangun Nusantara dengan nilai Kontrak Rp.22.281. Miliar, diharapkan akan selesai di akhir Desember sesuai kontrak, optimisme tersebut disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Asrama Haji Transit Mamuju,H.Suharli,S.Ag;M.Ag.

” Kami sampaikan kepada rekanan bahwa pembangunan Asrama Haji harus selesai sesuai kontrak yakni 31 Desember, dan Alhamdulillah Rekanan sangat paham dengan apa yang kita sampaikan termasuk untuk penambahan tenaga kerja guna mendukung percepatan pembangunan,” Ujar Suharli, saat ditemui di Ruang kerjanya,Kamis(17/10/2019).

Kepala Bidang Urusan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulbar ini menambahkan, bahwa Bantuan Kemenag untuk pembangunan Asrama haji tersebut sangat berarti bagi Sulbar, sehingga anggaran tersebut harus digunakan meskipun masa untuk untuk pengerjaannya hanya berkisar 3 bulan lebih.

” Bantuan anggaran ini harus kita gunakan karena kalau tidak pasti akan kembali ke Pusat,meskipun interval waktu pengerjaannya agak sempit sekitar 3 bulan lebih, namun sekali lagi kita optimis Insya Allah akan selesai sesuai kontrak mengingat tekad yang ditunjukkan oleh Rekanan sangat baik,” Imbuhnya.

Dan bila kondisi terburuk tidak selesai pada masa kontrak berakhir, sambung Suharli, maka konsekuensinya rekanan harus menanggung denda seperseribu dari nilai kotrak atau sisa pekerjaan.

Kondisi terkini progres Pembangunan Asrama Haji transit, di Simboro Mamuju(photo:bnq)

” Andaipun misalnya rekanan tidak bisa menyelesaikan sesuai masa berakhirnya kontrak, maka rekanan harus menanggung denda seperseribu, inipun dua versi apakah seperseribu dari nilai kontrak ataukah dari sisa pekerjaan,tetapi bila sudah bisa difungsikan yah mungkin sisa pekerjaan saja, tetapi bila belum bisa difungsikan misalnya karena gedung ini berlantai dua, tangganya belum selesai dendanya mengacu pada nilai kontrak,” Timpalnya.

Dan mengenai acuan denda tersebut masih kata Suharli, pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak rekanan,dan mereka memahami hal tersebut.

Kemudian terkait progres, Suharli menjelaskan bahwa hari terakhir dirinya memantau lokasi pembangunan, setelah lima pekan dimulainya pembangunan tersebut, berada di Posisi 15 Persen tapi saat ini mungkin sudah berada di angka 20 persen.

” Terkait progres, terakhir saya ke lokasi pada Minggu ke lima setelah dimulainya pembangunan masih berada di angka 15 %, tapi mungkin saat ini sudah berkisar 20%,” Pungkasnya.|smd

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: