BANNIQ.Id. Majene – Permasalahan hoaks menjadi tantangan serius dalam transformasi digital Indonesia, dengan masih maraknya hoaks terkait issue politik, kesehatan dan penipuan digital. Berbagai upaya dilakukan untuk menahan laju penyebaran hoaks, dan pendekatan tradisi lokal menjadi salah satu strategi penting.
Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Sulawesi Barat di menyelenggarakan Kampanye Publik “Pahlawan Masa Kini: Lawan Informasi Hoax” pada hari Senin, 20 Maret 2023 di Ruang Pola – Kantor Bupati Majene, Sulawesi Barat.
Acara tersebutdiselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Sekolah Kebangsaan – Program Tular Nalar yang merupakan salah satu kegiatan Mafindo yang didanai oleh Google.org. Hadir memberikan
sambutan dalam acara tersebut, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Majene dan Puji F. Susanti (Presidium OPSDM – Mafindo) dan dihadiri oleh para perwakilan pemangku kepentingan atau pemangku kepentingan dan berbagai komunitas masyarakat.
Puji F Susanti selaku Presidium Mafindo menjelaskan bahwa suatu hal yang membanggakan bahwa skor indeks literasi digital masyarakat Sulawesi Barat telah mencapai angka 4,07. Tantangan yang dihadapi adalah media sosial yang dapat melampau batas ruang dan waktu,
sehingga memungkinkan berita bohong berkembang dengan cepat dalam hitungan menit.
Namun, peluangnya adalah modalitas penangkalan berita bohong yang sudah dimiliki masyarakat dapat dikembangkan menjadi sebuah imunitas untuk penangkalan informasi bohong di media digital.
“Namun demikian masyarakat tetap perlu diberikan pemahaman
tentang pentingnya keamanan digital dan etika digital, terutama kesigapan masyarakat dalam menghadapi misinformasi dan disinformasi menjelang pemilu tahun 2024” jelas Puji.
Selanjutnya diselenggarakan Deklarasi Mafindo Sulawesi Barat yang merupakan pernyataan serta komitmen Mafindo Sulawesi Barat untuk terlibat aktif mencegah dan menangkal hoaks di media digital melalui tradisi lokal. Juga sekaligus menunjukkan komitmen Mafindo Sulawesi Barat untuk berjejaring dengan segenap pemangku kepentingan guna mencegah dan menangkal hoaks.
Pelaksana Tugas Koordinator Wilayah Mafindo Sulawesi Barat, Dedy Aswan, menjelaskan “Melalui kegiatan ini (Deklarasi Mafindo Sulawesi Barat dan Sekolah Kebangsaan), Mafindo
Sulawesi Barat berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya ikut berperan aktif dalam menguatkan serta mengembangkan budaya digital serta penanganan terhadap informasi bohong di media sosial.”
Dedy melanjutkan, “Dengan kegiatan ini, Mafindo Sulawesi Barat juga berharap Sulawesi Barat dapat terus memajukan literasi digital dan berpikir kritis dalam menghadapi tantangan zaman.
Salah satu kegiatan Sekolah Kebangsaan yang menyasar para pemilih pemula tentu dimaksudkan untuk mengajarkan anak muda sebagai pemilih pemula untuk memiliki budaya berpikir kritis dalam menyikapi informasi-informasi yang terdapat di media sosial dan media digital”
Dalam deklarasi tersebut, Sekretaris Daerah Majene. Ardiansyah turut hadir. Ardiansyah mengatakan, pihaknya mengapreasi dan mendukung penuh Mafindo Sulbar dalam upaya edukasi pencegahan hoaks.
“Saya kira hoaks ini adalah musuh seluruh pemerintah kabupaten, musuh seluruh masyarakat dunia karena ini menimbulkan keresahan dan menimbulkan perpecehan. Sehingga Pemkab Majene dengan visi unggul, mandiri dan religius berharap bahwa berita hoaks ini bisa kita hilangkan, sebar narasi positif dan saling menguatkan,” kata Ardiansyah. (***)