Terbitnya Cahaya Harapan di Universitas DDI AGH Ambo Dalle

Facebook
WhatsApp
Twitter

BANNIQ.Id. Mamuju. Sabtu yang cerah, 29 November 2025, di bawah langit Polewali Mandar yang teduh, lantunan doa dan harapan berpadu dalam sebuah ruang besar tempat sejarah baru ditorehkan.

Hari itu, Universitas Islam DDI AGH Abdurrahman Ambo Dalle mengukir babak penting dalam perjalanan pendidikannya: pelantikan rektor baru dan wisuda sarjana S1 angkatan pertama. Suasana berbaur antara kebanggaan, haru, dan cita-cita yang tergantung pada masa depan para wisudawan.

Dari mimbar kehormatan, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Aco Musaddad, Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian, menyampaikan pesan penuh makna mewakili Bupati Polman, H. Samsul Mahmud. Ucapannya bukan sekadar formalitas, melainkan api kecil yang ingin membakar semangat generasi muda yang sedang menatap cakrawala masa depan.

Dalam sambutannya, Bupati mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. KH. Anwar Sewang, M.Ag., yang resmi dilantik sebagai Rektor Universitas DDI AGH Abdurrahman Ambo Dalle. Di tangan sang rektor, harapan itu dititipkan harapan tentang perguruan tinggi yang bukan hanya mencetak lulusan, tetapi insan yang mampu menggerakkan peradaban.

“Gelar adalah tanggung jawab moral. Sarjana bukan sekadar pembeda status sosial. Sarjana adalah tentang pola pikir.”

Kalimat itu mengalir lembut namun tegas, menggugah kesadaran bahwa kecerdasan tanpa kepedulian adalah bangunan rapuh tanpa fondasi. Masyarakat Polewali Mandar, katanya, tak hanya membutuhkan orang pintar, tetapi orang yang peduli.

Pesan itu diperkuat lagi ketika Aco Musaddad mengajak para wisudawan untuk siap melangkah di era disrupsi. Dunia berubah begitu cepat dan para sarjana tak boleh hanya menjadi pengikut arus, Jadilah job creator. Jadilah pembelajar sepanjang hayat. Ilmu di bangku kuliah bukan garis akhir, melainkan pintu awal.”
Ia juga menyinggung pentingnya menjaga akhlakul karimah, sebagai nilai dasar yang menjadi identitas sekaligus penuntun arah pengabdian. Di tengah gemuruh perkembangan teknologi, karakter tetaplah kompas utama.

Baca Juga >>  Realisasi APBD 2025 Tembus 8 Besar Nasional, BPKPD Ingatkan Pengendalian Belanja

Sorotan acara juga tertuju pada gagasan besar yang menghubungkan perguruan tinggi dengan pembangunan daerah: kolaborasi Triple Helix sinergi antara Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat atau Dunia Usaha.


“Kami membutuhkan Universitas Islam DDI sebagai ‘Dapur Pemikiran’. Sebagai mitra strategis pembangunan, tempat ide-ide besar diracik dan diwujudkan.”tandasnya.

Gedung itu penuh. Para tamu undangan mulai dari perwakilan Gubernur Sulawesi Barat, Wakil Ketua DPRD, hingga para pejabat dan akademisi turut menjadi saksi perjalanan baru universitas ini. Dan di tengah keramaian itu, 524 wisudawan berdiri dengan toga yang berkibar lembut, ditemani orang tua yang menahan air mata haru.

Mereka bukan hanya angka dalam daftar lulusan. Mereka adalah benih-benih masa depan yang sedang ditabur. Dalam setiap genggaman ijazah, terselip doa, tanggung jawab, dan harapan bahwa kelak, mereka akan menjadi pelita—menerangi kampung halaman, membangun tanah Mandar, dan menguatkan Indonesia.

Hari itu, Universitas DDI AGH Abdurrahman Ambo Dalle bukan hanya merayakan keberhasilan akademik. Ia merayakan lahirnya generasi baru yang siap melangkah, dengan ilmu di kepala, akhlak di dada, dan kepedulian sebagai cahaya yang membimbing jalan mereka.(**)

Berita Lainnya