Senin, November 25, 2024

Tim Gutus Covid 19 Mateng Sasar Pasar untuk Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru

- Advertisement -
Tim Gutus Covid 19 Mateng Saat Sosialisasi Adaptasi kebiasaan baru di Pasar Topoyo(photo:Erick)

BANNIQ.Id. Mateng. Pasar berpotensi menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Mengingat kegiatan belanja, termasuk tawar menawar, membuat masyarakat sulit menerapkan protokol kesehatan. Di lain sisi, pasar tidak mungkin sepenuhnya ditutup karena adanya perputaran ekonomi dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Hal ini yang mendorong Tim Gugus Tugas (Gutus) Corona Virus Disaise 2019 (Covid-19) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) melakukan sosialisasi adaptasi era baru dipasar Lama Topoyo, Jumat (17/07/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Mateng Setya bero, mengatakan bahwa Tim Gutus melakukan sosialisasi adaptasi era baru di masa pandemi terhadap prilaku masyarakat agar mata rantai Covid 19 dapat diputus.

“keberhasilan penanganan covid-19 sangat ditentukan oleh prilaku masyarakat yang taat terhadap protokol kesehatan yang ada,” ungkapnya.

Dia melanjutkan bahwa prilalu masyarakat yang sesuai protokol kesehatan adalah kebiasaan menggunakan masker kemudian kebiasaan cuci tangan kemudiaan menjaga jarak atau physical distancing.

“Pasar merupakan area publik yang banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, olehnya masyarakat harus melindungi dirinya dengan APD seperti masker, agar terhindar dari virus Covid 19,” tandasnya.

Ia juga menambahkan bahwa untuk sterilisasi Covid bagi pengunjung pasar pihaknya melakukan sampling ravid test terhadap pengunjung yang suhu tubuhnya 38 derajat celcius dan juga pedagang pasar yang diprioritaskan adalah yang mobile keluar daerah Mateng.

“Harapan kita ini menjadi norma yang baru dan masyarakat memahami serta beradaptasi terhadap Covid-19 yang sampai hari ini masih melanda penduduk dunia termasuk Indonesia,” harapnya.

Dia menambahkan, yang menjadi prioritas adalah tindakan preventif masyarakat untuk melindungi dirinya agar tidak terpapar virus Corona, sehingga petugas kesehatan tidak perlu menjadi tumpuan utama bila semua masyarakat sadar akan hal itu.Untuk itu kata Setyabero kegiatan preventif tersebut akan tetap dilakukan secara berkesinambungan.

Baca Juga >>   Menteri Kebudayaan Kunjungi Kantor PWI Pusat

“Kegiatan ini kita lakukan secara berkesinambungan dilakukan di era adaptasi baru, meskipun dengan kondisi zero pasien covid-19 di mateng tetapi ini menjadi warning kita untuk tetap mempertahankannya,” tutupnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian H. Bahri Hamsah menyampaikan pihak Disdagkop bekerjasama dengan Tim.Gutus Covid 19 Mateng melakukan tracking, edukasi dan sosialisasi dalam rangka mengidentifikasi penyebaran covid-19 dimateng.

“Kita mateng sudah masuk zona hijau dan kita tidak mau lagi ternodahi dengan covid-19, sehingga langkah yang dilakukan hari ini saya rasa sangat efektif agar masyarakat sadar akan pentingnya protokol kesehatan,” ucapnya.

Lanjut ia katakan dipasar telah dilakukan pengecekan suhu tubuh, pembagian masker untuk mencegah, mengantisipasi indikasi-indikasi terjadinya penularan covid-19 dalam area pasar.

“Sosialisasi ini akan kita lanjutkan agar masyarakat kita sadar akan pentingnya protokol kesehatan, paling tidak tetap menggunakan masker,” imbuhnya.

Di akhir penyampaiannya, Bahri menyebut bahwa di pasar Topoyo sudah dipasang tempat-tempat cuci tangan, ke depan bagi pengunjung pasar ataupun pedagang yang ditidak menggunakan masker akan tindak tegas, sanksinya pulang kerumah ambil maskernya.|ErickS

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: