Jumat, Oktober 4, 2024

Terbangun Kesepakatan Rute Baru Penerbangan, Pengusaha Sulbar Tak Yakin Subsidi Bisa Terwujud

- Advertisement -
Photo Pesawat Sriwijaya Air (Photo:Int)

BANNIQ.Id. Sulbar. Upaya Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik untuk mewujudkan rute penerbangan baru dari Mamuju ke Jakarta membuahkan hasil dengan disepakatinya rute Penerbangan Jakarta-Mamuju-Balikpapan dengan Maskapai Sriwijaya Air setelah Akmal bertemu dengan Pihak Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air, Senin 6 Juni 2022 di Jakarta.

Dibalik terwujudnya kesepakatan tersebut, muncul keraguan dari kalangan pengusaha Sulbar, seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu tokoh Pengusaha Sulbar,Abdul Watif Waris.

Watif Sapaan Karib Abdul Watif Waris menyampaikan keraguannya terhadap pembukaan Rute baru tersebut dengan skema Subsidi.

” Meski Penjabat Gubernur Sulbar juga seorang Dirjen, namun saya begitu tidak yakin Subsidi bisa terwujud, kecuali kalau ada regulasi baru,” jelas Watif via chat di Group Waaatshap Orang Sulbar (GWAOS),Selasa(7/7).

Dijelaskan, Subsidi Penerbangan sudah pernah dilakukan oleh Pemprov Sulbar di masa pemerintahan Anwar-Amri Sunusi, dan selanjutnya pada awal periode Anwar -Aladin regulasi tidak membolehkan mensubsidi penerbangan menggunakan APBD.

“Saya menanggapi ihwal ini, karena awal Pemerintahan Anwar-Aladin, saya dan teman-teman, rencana buka buka penerbangan; Mamuju-Balikpapan, Ketika itu, Pak Aladin menyampaikan sama saya bahwa ada regulasi melarang Subsidi Penerbangan menggunakan APBD,” jelasnya.

Kemudian untuk kesepakatan yang telah dilakukan oleh Pj Gubernur Sulbar dengan Sriwijaya Air, sebut Watif dirinya tidak tahu apakah Akmal Malik paham ataukah memang ada regulasi baru.

“Saya tidak tahu, apakah Pak Akmal paham atau ada regulasi baru. dan jika memang memungkinkan atau dibolehkan (lagi) saya jajaki kembali untuk membuka penerbangan Mamuju-Balikpapan (PP),” ujar Watif.

Dalam mindset Watif, Penerbangan langsung Jakarta-Mamuju, dirinya membayangkan akan sulit terwujud, ia.contohkan Bandara Tampa Padang yang tak memiliki sarana dan prasarana pengisian Bahan Bakar (AVtur).

“Singkatnya, ini soal Industri dan bisnis Penerbangan, bukan soal tata kelola pemerintahan,” kilahnya.

Keraguan Watif juga, karena APBD Sulbar juga tidak.akam mampu menopang subsidi Penerbangan langsung Jakarta-Mamuju.

Lebih jauh Watif membeberkan,terkait Subsidi penerbangan dalam prakteknya subsidi diperuntukkan bagi pengusaha travel bukan maskapainya.

“Dalam peraktek, sebenarnya yang disubsidi bukan pemilik Pesawatnya, tapi yang disubsidi adalah Pengusaha travelnya,” tandasnya.

Respon atas upaya yang dilakukan oleh Pj Gubernur Sulbar dengan membangun kesepakatan dengan pihak Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air, kata watif bukanlah persoalan setuju atau tidak setuju melainkn pengalaman empiris yang juga pernah dirintisnya untuk membuka rute Mamuju-Balikpapan.

“Bukan soal setuju dan tidak setuju. Komentar saya semata berdasar pada pengalaman empiris. Karena kebetulan 10 tahun lalu, saya dengan teman-teman “petinggi” di Lion Grup memberi green light’ untuk membuka usaha penerbangan rute ‘Mamuju-Balikpapan’ (PP),” pungkasnya.|asdar

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: