Senin, November 25, 2024

Rahmad Mas’ud: 80% Kebutuhan Pokok Masyarakat Kota Balikpapan Disuplai dari Sulselbar, Konsep Mabalu akan Lebih Mudah Diwujudkan

- Advertisement -
Walikota Balikpapan H.Rahmad Mas’ud bersama Kadis Koperindagkop Sulbar sekaligus Mara’dika Mamuju, Bau Akram Dai usai mengikuti kegiatan penutupan Festival Sandeq di Pantai Manggar Balikpapan(photo:banniq.id)

BANNIQ.Id.Balikpapan. Kota Balikpapan dengan posisinya yang strategis  sebagai penyanggah IKN  yang terdekat dengan Sulbar dan Sulteng memiliki kans  untuk pengembangan perdagangan  di  kawasan  selat makassar.

Untuk mendukung pengembangan perdagangan tersebut Walikota Balikpapan,H.Rahmad Mas’ud telah mendesain satu konsep perdagangan yang disebut,Mabalu,yang dalam bahasa mandar berarti menjual.

” Konsep Mabalu ini adalah konsep yang terinspirasi dari buku yang pernah saya tulis sebelum saya terjun ke politik, dengan Judul Mimpi Seratus tahun Balikpapan dan karya tulis tersebut pernah saya lombakan pada tahun 2010,  Mabalu adalah konsep pengembangan  perdagangan segi tiga emas  yang juga akronim dari Mamuju,Balikpapan Palu,” jelas Rahmad Mas’ud usai mengikuti penutupan Festival Sandeq di pantai Manggar Balikpapan Jum’at( 9/9).

Dijelaskan, posisi selat Makassar yang sekarang menjadi  alur perdagangan dunia sangat potensial untuk merealisasikan konsep Mabalu tersebut apalagi dengan ditetapkannnya Kaltim sebagai pusat IKN.

” Mengingat posisi Selat Makassar sebagai alur perdagangan dunia, dan posisi Kaltim sebagai Wilayah IKN tentu akan mendukung realisasi konsep Mabalu tersebut ditambah  lagi posisi saya sebagai Walikota  yang berdarah Mandar tentu akan lebih mudah mewujudkan konsep tersebut tidak perlu seratus tahun lima tahun sudah bisa Insya Allah,” harapnya.

Selain itu sebut ketua Partai Golkar Balikpapan ini, kebutuhan pokok masyarakat kota Balikpapan 95% disuplai dari luar terutama dari Sulselbar dan Sulteng.

” Dengan konsep Mabalu ini pula akan lebih mudah terwujud mengingat hampir 95 % kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan disuplay dari luar dan 80% dari Sulselbar dan Sulteng,” paparnya.

Dalam proses perkembangannya nanti jika konsep Mabalu sudah berjalan sambung Rahmad kemudian selanjutnya akan menjadi Mabaluma, yang artinya sudah menjual.

Baca Juga >>   Uang Pecahan 50 Ribu Ditolak oleh Pedagang Kelontong, Pembeli Turut Dirugikan

” Dalam perkembangannya nanti, setelah konsep Mabalu sudah berjalan selanjutnya akan menjadi Mabaluma yang berarti sudah menjual, dan untuk langkah rillnya kuta sudah MOU dengan pemkab Mamuju dan Donggala,” pungkasnya.|***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: