Senin, November 25, 2024

BKKBN, Kadis KB dan Bappeda Kabupaten Sepakat Lakukan Kolaborasi Turunkan Angka Stunting di Sulbar

- Advertisement -
Peserta Rakerda BKKBN Sulbar 2023(photo:Banniq.id)

BANNIQ.Id.Mamuju. Untuk menekan tingginya angka Stunting di Sulbar, dimana posisinya berada diurutan kedua Nasional setelah NTT, untuk itu pemangku kebijakan di Sulbar yang berwenang dalam penanganan Stunting, bersepakat melakukan kolaborasi untuk menekan jumlah stunting.

” Mengingat angka stunting di Sulbar yang naik tahun 2022 sesuai rilis oleh BPS, untuk BKKBN yang diberi kewenangan mengkordinir masalah stunting berharap kepada semua pihak baik Pemprov, Pemkab,NGO dan Ormas untuk sama-sama berkolaborasi mengsosialisasikan penanganan Stunting ini,” jelas Kepala BKKBN Perwakikan Sulbar,Nuryamin pada gelaran konfrensi Pers usai pelaksanaan Rakerda BKKBN Sulbar di Grand Maleo Hotel  Mamuju, Jumat (10/2).
Peningkatan angka stunting untuk wilayah provinsi Sulbar Mamuju juga tercatat mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan, untuk itu Wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud  pada kesempatan Konfres tersebut berharap kepada semua stake holder untik membantu mengkampanyekan penurunan Stunting.

” Untuk Mamuju yang juga masih tinggi angka stuntingnya, hal ini disebababkan oleh berbagai hal terutama pernikahan dini, kesadaran yang rendah akan pentingnya asupan gizi ibu hamil dan lingkungan yang tidak sehat, untuk itu kami berharap bantuan teman-teman pers untuk membantu mengkampanyekan penurunan angka Stunting,” jelas Ado.

Sementara itu, Kadis KB Pasangkayu, Suri Fitriah,S.Sos. mengatakan Keberhasilan Pasangkayu dalam menurungkan angka Stunting dilakukan pendekatan melalui peningkatan kerjasama lintas lembaga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah stunting.

” Alhamdulillah kami di Pasangkayu turun angka stuntingnya, adapun yang kami lakukan adalah pengembangan Komunikasi,Informasi dan edukasi(KIE) lintas lembaga untuk bersama-sama menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan stunting,” kata Mantan Kadis Kominfo Pasangkayu ini.

Kemudian untuk kabupaten Majene, yang tertinggi angka stunting tahun 2022 di Sulbar ini,Kepala Dinas KB majene Hj Hasnawati,S.Sos bertekad menurunkan angka stunting, dengan berbagai pendekatan antara lain memberi makanan tambahan untuk Baduta dan Ibu hamil guna peningkatan gizi, mengaktifkan kembali posyandu, melakukan pendampingan kluster stunting.

Baca Juga >>   Debat Publik Berakhir, KPU Himbau Pembersihan APK di Minggu Tenang

Hal yang sama juga akan dilakukan oleh Pemkab Mamasa, melalui Dinas KB akan melaksanakan program terpadu penanganan stunting hingga ke desa.

” Naiknya angka kemiskinan lazim diikuti oleh naiknya angka stunting, olehnya kami bertekad untuk maksimal dalam menurunkan angka stunting melalui pendekatan terpadu penanganan stunting sampai ke pemerintah desa untuk melakukan intervensi penanganan stunting ini,” ujar kepada Bappeda dan Litbang Mamasa Sudirman.

Untuk Kabupaten termuda di Sulbar, Kabupaten Mateng, melalui Bappeda selama ini telah membangun kordinasi dan komunikasi serta kolaborasi antar lembaga untuk menurunkan stunting.

” Kami di Mateng selama ini telah melakukan program penanganan stunting melalui pendekatan komunikasi,kordinasi,dan kolaborasi antar lembaga dilengkapi dengan inovasi ” pungkas Sekban Bappeda Mateng,Haerullah.|***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: