Kadis TPHP sulbar, Ir.Mukhtar,MMA saat mengkooordinir pengerukan Irigasi di Kelurahan Sinyonyoi Kalukku(Photo:TPHP)
BANNIQ.Id. Mamuju. Tumpukan tanah material longsor areal persawahan di Kelurahan Sinyonyoi akibat Banjir bandang tahun lalu perlahan sudah hampir kembaLI normal seelah Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (PTHP) Sulbar melakukan kerja Kerja maraton beberapa hari terakhir di titik areal persawahan tersebut.
Giat ini dilaksanakan oleh Dinas TPHP Sulbar selain sebagai tanggung jawab, hal ini juga sesuai arahan Pj Gubernur Sulbar, Prof.Dr. Zudan Ariffahkrulloh, saat audiensi dengan Aliansi mahasiswa Sulbar, yang menjadi aspirasi dari mahasiswa untuk percepatan penanganan timbunan material longsor di area persawahan di Kalukku.
Pengerukan Bendungan di Sinyonyoi (Photo: TPHP)
” Alhamdulillah kerja maraton yang dilakukan oleh tim Dinas TPHP provinsi sulbar dlm mlakukan normalisasi areal sawah yg tertimbun material akibat banjir bandang th lalu di sinyonyoi sudah hampir membuahkan hasil Seluas kl. 16 ha lahan sawah sudah dikeruk, dan sisanya kl 5 ha lagi sedang dikerjakan,” Jelas Kadis TPHP Sulbar Ir.Mukhtar,MMA dari Lokasi areal persawahan, Senin (9/10).
Guna menjamin pasokan air dari irigasi ke areal persawahan kata Mukhtar, timnya juga melakukan perbaikan tanggul dan pengerukan di bendungan.
” Kemudian untuk menjamin pasokan air dari irigasi, tim kami juga mlakukan perbaikan tanggul dan pengerukan di bendungan menggunakan alat berat, untuk meperlancar air masuk ke saluran inlet,” Jelas Kadis yang dikenal lebih banyak bekerja di Lapangan daripada duduk di meja ini.
Dari hasil kerja tim Dinas TPHP sambung Mukhtar, hingga kemarin sore saat dilakukan kunjungan bersama kepala lingkungan dan pengurus poktan, pengerjaan bendungan sudah selesai dan air sudah mengalir dengan lancar.
Target kami, bulan november depan, areal sawah tsb sudah bisa ditanami padi kembali. Hanya perlu pendampingan dari penyuluh dan dinas pertanian kab, agar petani serentak turun sawah untuk mengurangi resiko serangan hama, seperti saat ini terjadi, waktu tanamnya tidak beraturan.
“Target kami minggu ini pengerjaan telah selesai, dan kami berpindah ketempat lain, yang juga mendesak dikerjakan,” Pungkasnya.I***.