Tim Peneliti Unsulbar Lakukan Riset Strategi Pengelolaan Sampah Terpadu di Polman

Facebook
WhatsApp
Twitter

BANNIQ.Id. Polman. Peduli terhadap persoalan sampah yang kerap menjadi persoalan krusial yang dihadapi oleh Pemerintah dan Masyarakat, Tim peneliti dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan kegiatan penelitian dasar berjudul “Integrated Waste Management Strategies Based on Community Participation in Urban and Coastal Areas: A Comparative Study of Polewali-Binuang.” 1 November 2025.

Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Dasar Fundamental (PDF) yang berfokus pada pengembangan strategi pengelolaan sampah terpadu berbasis partisipasi masyarakat di wilayah perkotaan dan pesisir.

Kegiatan penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya urgensi masalah sampah di Kabupaten Polewali Mandar, di mana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Paku telah mengalami kelebihan kapasitas hingga 50%.

Selain itu, minimnya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemilahan sampah dan tingginya risiko pencemaran di wilayah pesisir memperparah kondisi lingkungan di daerah tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi utama, yakni Kecamatan Polewali yang mewakili wilayah perkotaan, dan Kecamatan Binuang yang mewakili wilayah pesisir.

Kegiatan ini berlangsung selama 12 bulan, mencakup tahapan kajian literatur, survei terhadap 600 responden, wawancara 20 pemangku kepentingan, serta analisis dan publikasi hasil penelitian.

Tim penelitian diketuai oleh Ir. Rafid Mahful, S T, M Eng, dengan dukungan para dosen lintas disiplin, yaitu Ir Laode Muh Asfan Mujahid, S T, M T, Dr Sumarsih, S E, M M, Tri Wahyuningsih, S T, M P W K, Sri Apriani Puji Lestari, S T, M Si, dan Windy Septisintia, S T, M T.

Sebanyak 24 mahasiswa dari Pusat Studi Perencanaan Pariwisata dan Lingkungan (PSPPL) turut berpartisipasi aktif dalam proses pengumpulan data, observasi lapangan, hingga penyusunan laporan penelitian.

Ketua tim peneliti, Ir Rafid Mahful, menyampaikan bahwa penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan lingkungan berkelanjutan di Polewali Mandar. “Kami berharap penelitian ini akan menjadi penelitian dasar dengan kisaran TKT 3 yang dapat dikembangkan menjadi model rencana pengelolaan sampah komprehensif, yang nantinya bisa diimplementasikan oleh pemerintah daerah dan masyarakat Polewali Mandar,” ujarnya, dikutip dari Unsulbarnews.Com, 3 November 2025.

“Model ini akan menekankan keterlibatan aktif masyarakat dan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas serta keberlanjutan sistem pengelolaan sampah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, hasil dari studi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan pengelolaan sampah di wilayah perkotaan dan pesisir Polewali Mandar, tetapi juga menjadi model replikasi nasional bagi daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa./***

Berita Lainnya