BANNIQ.Id.Sulbar.| Sebagai bank sentral yang berperan menjaga stabilitas moneter, stabilitas sistim keuangan,stabiliitas sistim pembayaran untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkesinambungan, dan inklusif dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat,Bank Indonesia terus melaksanakan program-program pengembangan di berbagai sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa yang akan datang.Tidak terkecuali di Provinsi Sulbar.
BI perwakilan Sulbar terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulbar melalui pengendalian Inlasi dan pengendalian Kurs agar tetap stabil. Disebutkan oleh Kepala BI Perwakilan Sulbar Hermanto melalui Kegiatan Sapa Media, yang berlangsung secara virtual,Jum’at (20/8/2921) dikuti pejabat BI Perwakilan Sulbar dan puluhan Pimred Media Cyber dan cetak se Sulbar, pertumbuhan ekonomi Sulbar saat ini yakni pada triwulan II di Bulan Juni sekira 5.44% jauh lebih baik dari triwulan sebelumnya karena faktor Gempa.
” Meskipun triwulan sebelumnya pertumbuhan ekonomi Sulbar lebih rendah yang disebabkan oleh bencana gempa, namun di Triwulan II Ekonomi di Sulbar bertumbuh jauh lebih baik yakni sekira, 5.44% meskipun masih dibawah dari pertumbuhan ekonomi Nasional di angka 7.07%,” beber Kepala BI Perwakilan Sulbar yang sebelumnya sebagai pejabat di Departemen Statistik BI ini.
Selain rilis pertumbuhan ekonomi, BI Perwakilan Sulbar juga merilis angka inflasi Sulbar di Triwulan II yang juga masih cukup tinggi, yakni 3.95% di bulan Juni dan sedikit menurun di bulan Juli yakni sekura 3.64%.
” Untuk inflasi di Sulbar pada bulan Juni relatif tinggi yakni sekira 3.95 % hampir 4%, namun di bulan juli sudah menurun di angka 3.64 %, jauh lebih tinggi dengan angka inflasi nasional yang berada di angka 1.33% di bukan Juni dan 1.53% di bulan Juli,” jelasnya.
Untuk pemicu angka inflasi tersebut kata Hermanto bersumber dari produksi pertanian dan perikanan seperti Cabe rawit,Ikan layang dan ikan cakalang, yang menjadi kebutuhan masyarakat Sulbar dan sempat mengalami gangguan pasokan karena terdampak gempa.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar yang semakin baik ke depan bahkan BI Sulbar akan berusaha mengembalikan pertumbuhan ekonomi Sulbar pada beberapa tahun lalu yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
” Kita berusaha mengembalikan pertumbuhan ekonomi Sulbar yang semakin baik bahkan kita targetkan kembali bisa melampaui pertumbuhan ekonomi Nasional yang dicapai beberapa tahun lalu, yakni sekira 7.6%, tentu dibutuhkan dukungan semua pihak untuk mencapai target ini,” Harapnya.
Untuk itu sebut Hermanto, BI Sulbar berusaha mengembangkan dan mendukung peningkatan pembangunan di beberapa sektor termasuk pada sektor Perikanan dan Kepariwisataan.
Untuk sektor Perikanan, sebut Hermanto BI akan mendukung peningkatan pruduktivitas hasil perikanan dimana Sulbar dikenal sebagai daerah penghasil ikan terbesar kedua di Indonesia yakni 1.062 ton/tahun.
BI juga sambung Hermanto, akan membantu peningkatan infra struktur dan perlengkapan nelayan yang belum ideal, dan salah satu masalah yang dihadapi oleh sektor perikanan di Sulbar, yakni hasil nelayan di Sulbar yang dijual ke luar provinsi Sulbar.
Untuk pengembangannya, jelas Hermanto, BI juga akan melakukan penelitian terkait pemanfaatan sektor perikanan untuk menjadi pertumbuhan utama di Sulbar berkolaborasi dengan pihak terkait di Sulbar.
Kemudian sektor lainnya yang menjadi program strategi BI Sulbar yakni Sektor Pariwisata. Untuk sektor ini sambung Hermanto, BI akan menyelenggarakan even kegiatan pariwisata berjudul panorama Sulbar.
” Kegiatan ini direncanakan berlangsung pada bulan September, tujuannya untuk mendukung pengembangan obyek wisata di Sulbar, agar dapat menarik minat turis untuk berkunjung ke tanah mandar,” Simpulnya.|samad