Di Hadapan Ratusan Mahasiswa Unsulbar, Mentan Sebut Keberhasilan Sektor Pertanian di Masa Depan Peran Generasi Jadi Penentu

Facebook
WhatsApp
Twitter
Mentan RI, A.Amran Sulaiman saat Menyampaikan Kuliah Umum di Unsulbar(foto;repro)

BANNIQ.Id. Majene. Rangkaian kegiatan kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman (AAS) di Provinsi Sulbar selain mengunjungi kebun percontohan komoditsa Bawang Merah di Majene, dirinya juga menyampaikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa Unsulbar dan Civitas Akademika Sabtu (19/7/2025).

Mentan AAS melalui presentasenya menyampaikan keberhasilan pembanguna bidang pertanian di Masa Depan sangat ditentukan oleh peran generasi muda. AAS juga tak lupa membagikan kiat yang mengantarnya menjadi seperti saat ini sebagai Mentan. Ia menegaskan pentingnya filosopi hidup dalam membentuk kesuksesan dirinya di pemerintaan dan pengembangan bidang pertanian yakni, keyakinan, tindakan dan konsistensi .

” Membangun pertanian masa depan bukan hanya soal teknologi dan infrastruktur, tapi juga soal mentalitas dan karakter pelaku utamanya” tegasnya.

keyakina pada diri sendiri sebut AAS, adalah motivasi yang harus menjadi perhatian utama.

” Kalau tidak yakin pada diri sendiri, jangan harap pertanian bisa jadi tulang punggung bangsa, Generasi muda harus yakin, berani bertindak, dan konsisten berkontribusi,” Imbuh Kakak Gubernur Sulsel A.Sudiram Sulaiman ini.

Pada posisi dan statuts mahasiswa sebagai Agen Perubahan, AAS menyebut mahasswa harus memiliki komptensi untuk menjawab tantangan global , termasuk dalam menghdapi ancaman krisis pangan dunia. Ia mendorong mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan aktif terlibat dalam transformasi pertanian Indonesia. Ia juga menilai Mahasiswadan anak muda harus turun ke lapangan jangan hanya jadi penonton, mengetahui dan paham realitas yang dihadapi oleh petani dan harus menjadi bahgaian dari solusi.

Di bahagian lain materi kuliah Umumnya Mentan AAS Selain juga memaparkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasionl. Ia menyebutkan, pangan merupakan kebutuhan strategis yang tidak bisa ditawar, karena menyangkut stabilitas sosial, ekonomi, bahkan politik bangsa.

Baca Juga >>  Kembali Terpilih Sebagai Ketua, Agus Ambo Djiwa Rombak Pengurus PDIP, Mantan Bupati Mamuju Masuk Struktur

“JIka pangan terganggu, negara bisa runtuh. Itulah kenapa Presiden serius menggarap pertanian, bukan hanya untuk lima tahun ke depan, tapi untuk 1.000 tahun mendatang,” Tegasnya..

Dalam konteks ini, Mentan Amran menyoroti program hilirisasi pertanian yang memiliki potensi nilai tambah tinggi. Ia mencontohkan, kelapa yang hanya bernilai Rp 1.000 di tingkat petani bisa diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan nilai jual mencapai Rp 145.000 per liter.

“Ini potensi luar biasa. Dengan hilirisasi, kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi desa,” ujarnya.

Ditmbahakan, program hilirisasi yang sedang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) berpotensi menyerap hingga 8,6 juta tenaga kerja dengan total investasi mencapai Rp 371 triliun. Investasi ini diarahkan untuk memperkuat industri pengolahan hasil pertanian dan mendorong generasi muda terlibat langsung dalam rantai nilai pertanian/***

Berita Lainnya