Jumat, Oktober 4, 2024

DP2KBP3A Pasangkayu Laksanakan Bimtek Manajemen Penanganan Kasus Perempuan dan Anak

- Advertisement -
Pelatihan manajemen Penanganan kasus perempuan dan anak oleh DP2KBP3A Pasangkayu(photo:henrus)

BANNIQ.Id, Pasangkayu— Dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat, laksanakan kegiatan pelatihan manajemen penanganan kasus perempuan dan anak, Senin-Selasa (13-14/03/2023).

Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari efektif, diikuti oleh PS Kanit IV PPA Sat Reskrim Polres Pasangkayu Bripka Rusdianto R, pemerhati perempuan dan anak, pemerhati sosial, perwakilan Depag, perwakilan Pengadilan Negeri Pasangkayu, Perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pasangkayu, TNI, POLRI, Insan Pers dan beberapa stakeholder.

Pelatihan manajemen penanganan kasus dibuka langsung oleh Kepala Dinas DP2KBP3A Suri Fitria.

Suri Fitria dalam sambutannya mengungkapkan bahwa saat ini tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pasangkayu sangat meningkat, terdapat adanya beberapa kasus yang ditemukan belum terlaporkan, sehingga perlunya pengawasan yang lebih ketat.

“Melalui dari beberapa contoh kasus yang ada, perlunya melakukan gebrakan melalui gerakan yang luar biasa tanpa harus terfokus dari salah satu kasus,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan akan pentingnya kegiatan pelatihan ini yang mana bertujuan untuk menekan jumlah dan mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan mengoptimalkan perlindungan perempuan dan anak, serta meningkatkan peran dan tanggungjawab kepada tiap-tiap stakeholder terhadap korban kekerasan perempuan dan anak yang dilakukan secara komperhensif dan berkelanjutan melalui penanganan manajemen kasus.

“Saya berharap kepada seluruh stakeholder yang ada agar dapat berkolaborasi dalam melakukan penanganan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pintanya.

Lanjut Kadis DP2KBP3A, berharap agar adanya komunikasi yang baik dengan dinas lainnya dalam menekan angka stunting di Kabupaten Pasangkayu. Ia mengemukakan, persoalan stunting merupakan tanggung jawab bersama, sehingga perlunya keterlibatan seluruh stakeholder.

Suri Fitria juga berharap agar dalam sebuah perencanaan, jangan hanya terfokus terhadap pembangunan fisik. Namun menurutnya, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) lebih utama dalam menghadapi zaman yang semakin modern.

“Fokus terhadap aksi nyata pendampingan dan fasilitasi langsung ke masyarakat, tidak hanya sebatas rencana aksi serta mengurangi kegiatan rapat. Ayo kerja bersama bukan sama sama kerja,” ujarnya.

Selain itu, Suri Fitria juga mengemukakan salah satu upaya, juga perlunya dobrakan melalui giat inovasi yang fokus pada pencegahan dan penanganan yg lebih menitik beratkan pada edukasi langsung ke masyarakat untuk mengubah mindset masyarakat yang lebih smart.

Laporan: Hendi Rusli/****

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: