BANNIQ.Id. Mamuju. – Kasus dugaan penyalahgunaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dungkait sebesar Rp 30 juta menjadi perbincangan di Kalangan warga desa.
Dugaan hilangnya Dana BUMDes tersebut menurut Pj Kepala Desa Dungkait, Syarifuddin, dana tersebut diduga hilang akibat penipuan online yang dialami oleh Ketua BUMDes Dungkait.
Syarifuddin menambahkan, Ketua BUMDes Dungkait diduga menjadi korban penipuan melalui tautan yang beredar di media sosial. Namun, detail mengenai jenis penipuan tersebut belum diketahui secara pasti.
“Ketua BUMDes Dungkait ini telah melakukan penyalahgunaan dana sebanyak Rp30 juta. Tertipu katanya melalui online, saya tidak tahu persis apa nama penipuannya,” ungkap Syarifuddin saat ditemui di kediamannya, Senin (17/3/2025).
Syarifuddin juga mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya transparansi dalam penanganan kasus ini.
Ia mengaku baru mengetahui kejadian tersebut beberapa hari lalu, setelah seorang warga bernama Rusman memberitahukan kepadanya.
“Saya juga tidak tahu kejadian ini, karena baru mengetahui beberapa hari yang lalu ketika Pak Rusman datang ke rumah untuk memberitahukan hal tersebut. Saya kaget kenapa saya tidak diberitahu dari awal,” ujarnya.
Kasus ini terungkap setelah warga Desa Dungkait mempertanyakan keterlambatan distribusi beras yang seharusnya dikelola oleh BUMDes.
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk pengadaan beras tersebut telah hilang akibat dugaan penipuan yang dialami oleh Ketua BUMDes.
“Sebenarnya, awal mula dari pertanyaan warga mengenai beras yang tak kunjung tersalurkan. Ternyata ada penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh Ketua BUMDes,” tambah Syarifuddin.
Syarifuddin berharap agar Ketua BUMDes dapat bertanggung jawab penuh atas tindakan yang telah dilakukan dan segera menyelesaikan permasalahan ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Sementara itu ketua BUMDes Dungkait Bakri Rahmat dirinya berjanji akan melunasi uang tersebut.
pewarta: irham, editor:asdar
