Jaga Kualitas Benih, Distan Sulbar Gelar Temu Pembenihan

Facebook
WhatsApp
Twitter
Kepala Dinas Pertanian Sulbar, Ir.H.Tanawali,MMA(tengah) saat membuka kegiatan rapat forum pembenihan (photo:repro)

BANNIQ.Id.Sulbar. Guna mencapai kemandirian pangan di Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Pertanian Provinsi Sulbar,, melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura, (BPSB-TPH), menggelar Pertemuan Pembenihan Tanaman Pangan di Hotel Diana Mamuju, Kamis,(11/4/2019).

Kegiatan ini ibuka oleh Kadis Pertanian Sulbar Ir H Tanawali M.AP, dihadiri Endi Fakhrial SE, dari Perbenihan Dirjen Tanaman Pangan, yang sekaligus sebagai pemateri Kebijakan Perbenihan Tanaman Pangan Ka. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH) Hermanto SP, M.AP, dan Kabid Pertanian Hortikultura Dinas Pertanian Sulbar Mukhtar SP yang juga akan membawakan Materi Model dan Pengembangan Kegiatan Perbenihan dalam mendukung Upsus Pajale.

Dilanjutkan oleh Ir.H.Tanawali, Latar belakang dilaksanakannya Forum perbenihan ini dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan, fokus utama pembangunan pertanian sebagaimana tertera dalam 9 (Sembilan) agenda prioritas pembangunan, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan pertanian dan regenerasi petani.

Guna tercapainya maksud tersebut, sambung Kadis yang imajiner ini, maka prioritas pembangunan pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.

” Salah satu upaya untuk pencapaian peningkatan produksi tanaman pangan adalah melalui peningkatan produktivitas. Berdasarkan pengalaman empiris bahwa peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan petani,” Ungkapnya.

Dipapar jauh oleh Tanawali, Penggunaan benih varietas unggul bersetifikat apabila dibarengi dengan cara budidaya yang baik seperti pemupukan yang tepat dan berimbang serta pengendalian OPT secara terpadu dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman.

Namun dibalik itu semua, sebut nya, masyarakat petani menghadapi permasalahan dari aspek penyediaan benih.

” Permasalahnya adalah hingga saat ini penyediaan benih varietas unggul bersertifikat belum dapat terpenuhi secara 6 (enam) tepat, yaitu tepat varietas, tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat lokasi dan tepat harga (terjangkau oleh petani),” Urainya.

Masih ditambahkan olehnya, hal tersebut dimungkinkan karena belum adanya perencanaan yang baik dalam penyediaan benih, belum optimalnya peran kelembagaan terutama dalam hal penyebaran varietas unggul, serta belum optimalnya implementasi peraturan perbenihan kepada seluruh pemangku kepentingan perbenihan.

Terkait dengannhal tersebut, kata dia,agar kegiatan perbenihan dapat terlaksana dengan baik dan berhasil guna dalam mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, maka diperlukan adanya forum perbenihan sebagai wadah koordinasi dan sinkronisasi untuk menyamakan persepsi diantara pemangku kepentingan perbenihan.

Forum Perbenihan Tanaman Pangan Provinsi Sulbar Tahun 2019 itu sendiri sambung Tanawali, bertujuan untuk:
1.  Membuat perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih tanaman pangan tahun 2019 dan 2020 guna memenuhi kebutuhan benih di tingkat petani secara tepat varietas, tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat lokasi dan dengan harga yang terjangkau.
2.  Menyamakan persepsi dalam implementasi peraturan perbenihan kepada seluruh stakeholders perbenihan di Provinsi Jambi.

3. Meningkatkan peran kelembagaan dalam mempercepat penyebarluasan penggunaan varietas unggul.
4.  Menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan perbenihan tanaman pangan.|smd

Berita Lainnya