BANNIQ. Id. Mamuju. Jemaah masjid Baburrayan Kompleks Perumahan Graha Pelabuhan Permai (BTN Maspol) Mamuju, hari ini Minggu 14 september Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dengan hikmat dan bernuansa religus dengan lanutunan shalawat Nabi yang dibawakan oleh Remaja Masjid Baburrayan.
Hikmah Maulid dibawakan oleh KH Syamsumarlin,Lc, dalam tausyiahnya Syamsumarlin mengajak jemaah dan remaja masjid Baburrayyyan untuk meneladani prilaku hidup Rasulullah SAW dengan mencintai dan memahamai lebih dalam tentang sejarah hidupnya.Salah satu manifestasi kecintaan terhadap Rasuulullah sebut Syamsumarlin yakni dengan Rutinitas membacakan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW.
” Salah satu bentuk kecintaan kita terhadap Baginda Rasulullah SAW adalah dengan bershalawat ke Beliau, bukan saja pada seperti saat ini peringatan Maulid kita bacakan Barsanji, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita mesti kita senantiasa bershalawat karena shalawat itu juga berfungsi sebagai penyejuk dan dapat menjadi penyembuh penyakit,” Terang Syamsumarlin.
Selain kecintaan kepada Rasulullah realisasi keteladanannya juga dapat diikuti melalui pemahaman akan sejarah hidupnya sebagai Rasul, sebagai Kepala Keluarga dan sebagai Pedagang. Dalam pemahaman tersebut kata samsumarlin kita sebagai umatnya dapat melaksanakan sikap Nabi seperti Kejujuran dan kedisiplinan sera Kepemimpinan baik sebagai pemimpin umat maupun sebagai Kepala Keluarga.
” Nabi selain Pemimpimim umat juga menjalani kehidupan sebagaimna manusi biasa dalam memenuhi kehidupan, beliau seorang pedagang, dalam praktik perdagangnnya dikenal sebagai pedagang yang jujur dan disenangi para pembeli karena ahlaknya yang murah senyum, juga sikap penuh kasih terhadp istri-istri beliau ,” jelasnya.
Dengan memahami sejarah hidup Nabi sambung Syamsumarlin, sebagai umatnya akan terhindari dari ajaran-ajaran menyimpang yang tidak sesuai dengan syariat Islam yang dijarakan oleh rasulullah.
” Dengan memahami sejarah hisup nabi, kita sebagai umatnya juga akan terhindar dari ajaran yang menyimpang dari syarat islam yang dijaarakan oleh nabi, di Sulbar pernah ada berkembang ajaran yang tidak sesuai syariat alias aliran sessat seperti di polman, Mamuju bahkan di Mateng,” pungkasnya. .***



