BANNIQ.Id.Sulbar. Upaya terpadu untuk menurunkan angka stunting dilakukan secara serentak dan terpadu melalui berbagai program, seperti halnya di Kabupaten Mamuju Tengah, meskipun pada tahun 2022 lalu Kabupaten Mateng merupakan kabupaten terendah kedua angka stunting setelah pasangkayu.
Meskipun demikian, hal.utama yang perlu jadi penekanaan untuk menurunkan angka stunting kata Kadis Kesehatan Mateng,Setiabero,S.KM;MKM adalah pola asuh.
” Selain berbagai program yang telah dilakukan seperti pmberian bantuan langsung ke orang tua anak indikasi stunting, asupan gizi ibu hamil juga pemberaian pil tambah darah untuk gadis remaja, yang terpenting juga adalah pola makan dan pola asuh dari Orang tua,” jelas Setiabero,Selasa(17/10).
Pola makan dan pola asuh yang dimaksudkan setiabero bagaimana si anak betul-betul menjadi perhatian untuk asupan Gizinya sejak dini, jangan malah orqng tua yang lebih banyak porsinya.
” Kita di Sulawesi itu kaya akan potensi sumber vitamin dan protein, ikan kita banyak jika bandingkan di Jawa mengandalkan tempe tapi disana minim stunting, karena pola makan dan pola asuh yang tak proporsional,malah biasaya porsi asupan gizi lebih banyak diberikan ke orang tua bukan ke anak,” imbuhnya.
Selain itu Setiabero juga menyoroti angka prevalensi stunting di Sulbar, yang lebih dapat dihasikan angka validnya melallui keaktifan PPMG.
” Data stunting ini masih perlu direkonfirmasi, data yang ada bersumber dari data SCGI Kemenkes, kita tunggu hasil survei SKI yamg sementara berjalan, dan paling penting juga data pada saat penimbangan bayi, ini data rill an bisa saja kita berada di angka 14%,” pungkasnya.|***
