BANNIQ.Id. Mamuju. Wakil Rektor III (WR III) Institut Kesehatan dan Bisnis(IKB) ST. Fatimah Mamuju, Muhlis Muhtar, saat ditemui di kantornya pada Senin (19/05/25), membenarkan adanya insiden Pengeroyokan mahasiswanya tersebut.
Muhtar menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar 10 orang tiba di lingkungan BEM kampus dan melakukan pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa. Beberapa mahasiswa lain yang mencoba menghentikan insiden pengeroyokan tersebut turut menjadi saksi kasus itu.
“Katanya anak-anak di sini didatangi sekelompok orang, dia sedang melakukan pengeroyokan di sini, itu yang saya tahu,” ujar Muhlis.
Lebih lanjut, Muhlis mengungkapkan bahwa korban pengeroyokan hingga saat ini belum dapat kembali ke kampus dan masih dalam masa pemulihan akibat luka-luka yang dialaminya.
Menyikapi kejadian ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut dan kesehatan ST. Fatimah telah mengambil langkah tegas dengan melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Polres Mamuju.
Pihak kampus pun telah menerima bukti laporan tersebut dan kini tengah menunggu tindak lanjut serta hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
Pihak kampus ST. Fatimah sendiri menyatakan keprihatinan mendalam atas terjadinya tindakan kekerasan di lingkungan kampus.
“Dari pihak kampus sendiri sangat menyayangkan adnya pengeroyokan seperti itu. Kami berharap tidak terulang lagi hal seperti ini, tidak ada lagi kegiatan-kegiatan seperti itu melakukan pengeroyokan dan kami berharap tidak di kampus ini saja, di kampus-kampus lain juga tidak terjadi kejadian tersebut,” tegas Muhlis.
Sebelumnya, telah diberitakan mengenai insiden pengeroyokan yang terjadi di lingkungan kampus Institut Kesehatan dan Bisnis ST. Fatimah Mamuju pada Rabu malam (14/5/2025). Akibat kejadian tersebut, seorang mahasiswa dilaporkan mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Beberapa mahasiswa yang diduga menyaksikan langsung kejadian tersebut juga telah dipanggil oleh pihak berwenang untuk dimintai keterangan terkait kronologi pengeroyokan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian Polres Mamuju belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus pengeroyokan ini. Namun, diharapkan pihak berwenang dapat segera mengungkap identitas pelaku dan motif di balik tindakan kekerasan tersebut, serta memberikan rasa aman bagi seluruh civitas akademika Institut kesehatan dan bisnis ST. Fatimah Mamuju./ham-asd