BANNIQ.Id. Mamuju. Kepala Bapperida Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana menegaskan pentingnya kedisiplinan Aparatur Sipil Negara sebagai fondasi utama dalam membangun pelayanan publik yang berkualitas.
Hal ini disampaikannya dalam Apel Pagi sekaligus Rapat Internal bersama jajarannya yang dilaksanakan pada Senin, 13 Oktober 2025 di Ruang RPJMD Kantor Bapperida Sulbar.
Kata Junda, kedisiplinan bukan sekadar rutinitas, melainkan fondasi utama dalam membangun pelayanan publik yang berkualitas. Menurutnya, kehadiran dan tanggung jawab Aparatus Sipil Negara (ASN) adalah cerminan nyata dari keberadaan pemerintah di mata masyarakat.
“Pelayanan publik dimulai dari kehadiran dan tanggung jawab ASN. Kita harus menunjukkan bahwa kita benar-benar hadir untuk masyarakat,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa ASN harus mampu mengelola diri dan organisasinya agar bisa memperjuangkan hak masyarakat. Ia mengajak seluruh jajaran untuk bangga menjadi bagian dari pemerintahan Sulbar, meskipun tantangan fiskal dan geografis kerap membayangi.
“Jangan pesimis karena kita daerah terpencil. Sistem kerja kita justru tidak lebih buruk dibanding daerah lainnya. Kita tidak tertinggal tapi kita miliki PR yang lebih besar sejak Sulbar dibentuk,” tambahnya.
Dijelaskan juga, pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat organisasi, termasuk restrukturisasi kelembagaan dan pembentukan Badan Pendapatan Daerah guna mengelola fiskal secara lebih terfokus dan efisien.
Talk lupa junda menyampaikan apresiasi atas keputusan Gubernur Sulbar yang tetap mempertahankan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di tengah keterbatasan anggaran. Namun, ia menekankan bahwa keputusan tersebut harus dibalas dengan peningkatan kinerja nyata.
“TPP dipertahankan bukan tanpa alasan, meskipun ada janji politik Bapak Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga yang tertuang dalam RPJMD dan 14 quick wins. Kita harus berterima kasih kepada Bapak Gubernur dengan cara bekerja lebih baik dan lebih ikhlas untuk melayani masyarakat,” tegasnya.
Junda mengajak seluruh ASN untuk tidak bergantung pada anggaran semata. Ia mendorong efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, termasuk memanfaatkan teknologi untuk rapat dan koordinasi secara virtual, serta menghindari kegiatan seremonial yang tidak berdampak langsung.
Menutup arahannya, Junda memberi perhatian khusus kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar memprioritaskan anggaran bagi OPD yang menangani isu strategis seperti kemiskinan dan stunting. Ia meminta agar asistensi program difokuskan pada sasaran lokus yang telah ditetapkan, agar pengendalian dan pengawasan dapat berjalan lebih terarah.
“Kita harus tahu program apa yang akan dijalankan di setiap desa dan oleh setiap OPD. Fokuskan ke lokus yang sudah ditentukan. Itu yang menjadi prioritas kita,” pungkasnya.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa di tengah keterbatasan, Sulbar tetap bergerak. Dengan semangat disiplin, efisiensi, dan tanggung jawab, ASN Sulbar diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pelayanan publik yang berdampak dan bermartabat./rils/asd