Ketua Baru Partai Golkar dan Peta Kekuatan Politik Sulbar 2029

Facebook
WhatsApp
Twitter

Ketua Baru Partai Golkar dan Peta Kekuatan Politik Sulbar 2029

                        Oleh : Samad Almandary

                  Wartawan, Penulis, Paraktisi Media

Musawarah Daerah (Musda) Ke IV Partai Golkar yang berlangsung tanggal 22- 23 November 2025 di Mamuju, telah memilih secara Aklamasi H.Samsul Mahmud,S.IP sebagai Ketua DPD PG Sulbar periode 2025-2030.

Pasca terplihnya HSM, Sapaaan Karib H.Samsul Mahmud sebagai ketua DPD Partai Golkar Sulbar melahirkan beragam tafsir dan prediksi politik yang akan terjadi kemudian terutama pada kontestasi politik di tahun 2029, jika tidak ada perubaan terkait siklus lima tahunan agregasi politik legislatif.

Meskipun dimungkinkan terjadinya perubahan yang akan diputuskan oleh MK, dimana jabatan anggota Legislatif akan diperpanjang untuk mempersiapkan penerapan Pemilu dalam dua kluster yakni Pemilu Nasional, Pileg DPR RI, DPD dan Pilrpres dan Pemilu Lokal Pemilu Legislatf Untuk DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota dan Pemilihan Kepala Daerah untuk Kabupaten Kota, karena kemungkinan untuk Gubernur akan dipilih di DPRD(menunggu Keputusan MK).

Apapun Instrumen yang akan disahkan oleh Pemangku Kepentingan terkait Sistim Pemilu, Semua Partai Peserta Pemilu harus total dan siap melakukan artikulasi politik untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat, jika tidak maka seleksi alam akan menguji Partai-partai tersebut tentang sejauh mana mereka bertahan untuk tidak tergerus dan tidak terdepak dari lanskap politik agregasi.

Tak terkecuali partai Modern, Inklusif dan mengusung ideologi karya dan kekaryaan,  Partai Golkar. Partai yang telah melalui fase pergulatan politik secara periodik ini dan antikilimaksnya pasca Reformasi 1998, partai berlabel warna kuning ini dikecam dan dorongan yang sangat kuat untuk dibubarkan datang dari masyarakat karena mereka menilai Beringin bagian dari rezim Orde Baru yang membuat perekenomian Indonesia jatuh ke titik nadir.

Tetapi dengan totalitas dan ketegaran, akar beringin tetap kokoh menhadapi amukan badai protes dan semakin mengukuhkan posisi sebagai partai senoir dan sarat pengalaman.

Kita tarik analisis Partai Golkar di Provinsi Sulbar, Sebagai pemekaran dari Provinsi Sulsel, Golkar masih menjadi irisan kekuatan politik sulsel pada Pemilu tahun 2004, dimana pengisian anggota DPRD Sulbar pasca terbentukya Sulbar pada Tahun 2004, mendudukkan Golkar Sebagai Ketua DPRD Sulbar, Sampai pada Pemilu tahun 2009. Kemudian 2009-2014 masih Menjadi Ketua DPRD. Kemudian Periode 2014-2019 diambil alih oleh Demokrat demikian pula pada periode 2019-2024 kembali Demokrat menjadi Ketua DPRD.

Pemilu tahun 2024 kekuatan Golkar Kembali,  dengan meraih 10 Kursi dan mengantarkan kadernya menjadi Ketua DPRD Sulbar Periode 2024-2029, dengan perolehan yang merata di Semua Dapil terisi bahkan ada yang 2 kursi seperti di Dapil polman 1, dapil Mamuju yang terpaut 1 kursi dari Demokrat yang mengalokasikan 3 Kursi dan Dapil Mateng juga 2 kursi.

Dibawah kepemimpinan HSM, diyakini Golkar masiah akan dapat mempertahankan capaian pada pemilu 2024 bahkan akan lebih meningkat dengan mengembalikan Satu Kursi DPR RI.

Indikator itu beralasan megingat HSM sosok politisi egaliter, merakyat karena berasal dari keluarga Petani yang kemudian menjadi   Pengusaha  dan   telah selesai dengan dirinya karena memiliki benteng ekonomi yang sudah  terbangun kokoh sebagai instrumen untuk mengeksplor poteinsi politik di semua jenjang baik Pileg maupun pilkada.

Posisi HSM yang berkiprah di politik dengan  ditopang kekuatan ekonomi dapat disamakan dengan Tokoh seperti Jusuf kalla bahkan juga Mantan Perdana Menteri Thailand Taksin Sinawatra./***        

Berita Lainnya