Bupati Mamuju, Hj.Sitti Sutinah Suhardi saat membukan kegiatan Launching Paket Bantuan Pangan untuk Anak Stunting di Taman Karema Mamuju(photo:hfz)
BANNIQ.Id. Mamuju– Pemkab Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menyiapkan 5700 paket bantuan bahan makanan untuk anak stunting. Ribuan paket tersebut akan diberikan ke 1900 bayi stunting selama 3 bulan berturut-turut.
Bantuan tersebut perdana diserahkan oleh Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi dalam kegiatan Lounching Bantuan Pangan untuk Anak Stunting yang dilaksanakan di Taman Karema, Kelurahan Rimuku, Mamuju pada Selasa pagi (11/4/2023).
“Jadi hari ini kita lounching untuk makanan tambahan khusus untuk anak-anak kita yang terdeteksi stunting. Ini program dari Dinas Ketahanan Pangan,” ujar Sutinah saat ditemui wartawan usai kegiatan.
Sutinah menjelaskan bantuan tersebut nantinya diberikan hingga Juni 2023. Menurutnya, program pemberian pangan bergizi ini menjadi salah satu upaya Pemkab Mamuju untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi.
“(Program ini) bagaimana upaya pemerintah Kabupaten Mamuju untuk bisa menurunkan angka stunting. Kita tahu bahwa Kabupaten Mamuju ada di posisi ke 4 diantara kabupaten yang ada di Sulbar dengan angka stunting tinggi,” terangnya.
Pegawai OPD Lingkup Pemkab Mamuju saat mengikuti Lainchjng Paket bantuan pangan(photo:hfz)
Lebih jauh kata dia, program ini bisa berdampak besar lantaran bantauan akan diserahkan ke orang tua yang sudah memeriksakan kesehatan anaknya di posyandu.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan seperti ini selama 3 bulan bisa menurunkan angka stunting. Kita optimis, ini juga salah satu cara agar ibu-ibu datang ke posyaandu, karena ini kita berikan di posyandu selama 3 bulan berturut-turut,” imbuhnya.
Dia turut mengungkap salah satu faktor naiknya angka stunting di Mamuju karena orangtua jarang datang ke posyandu untuk memeriksa kesehatan anaknya. Hal itu berdampak pada gizi dan pertumbahan anak yang tidak diketahui.
“Salah satunya (penyebab angka stunting) ibu-ibu jarang memeriksakan anaknya di posyandu. Mereka akhirnya tidak tahu kondisi anaknya, kurang gizi dan berat badan turun,” ucapnya.
Saat ini kata dia, pihaknya masih melakukan kerja-kerja kolaboratif dalam penanganan stunting. Termasuk memberikan bantuan bahan makanan bergizi.
“Stunting bukan hanya dilihat dari sektor kesehatan. banyak faktor yang harus kita rubah. Makanya kita perlu kolaborasi semua pihak dalam penurunan angka stunting,” pungkasnya.
Tutut hadir dalam kegiatan lounching bantuan pangan untuk anak stunting, Kadis Kesehatan Mamuju dr Acong, Kadis Ketahanan Pangan Mamuju Lukman Sanusi, Kajari Mamuju Subekhan dan Dandim 1418/Mamuju Kolonel Inf M. Imasfy.|***