BANNIQ.Id. Majene. Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) kembali gelar kegiatan bergengsi bertajuk “Unsulbar Model United Nations (MUN) 2025” bertema “Transboundary Migration and Resource Conflicts”, Sabtu (1/11/2025).
Kegiatan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini berlangsung di Lab HI, Gedung Laboratorium Terpadu Lantai 3, hadirkan 42 delegasi dari 21 negara peserta, di mana setiap negara diwakili dua delegasi (double delegates)
Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk merasakan langsung atmosfer diplomasi internasional, negosiasi, serta penyusunan resolusi dalam forum simulasi yang menyerupai sidang asli PBB.
Selama jalannya sidang, para delegasi terlibat aktif dalam debat substantif mengenai isu migrasi lintas batas dan konflik sumber daya yang menjadi tantangan global masa kini. Isu ini mencakup ketimpangan tanggung jawab negara dalam menampung pengungsi, eksploitasi sumber daya lintas wilayah, hingga kerja sama regional dalam penanganan krisis kemanusiaan.
Simulasi ini juga menjadi sarana pengembangan keterampilan diplomasi, public speaking, dan riset kebijakan luar negeri bagi mahasiswa HI Unsulbar lintas angkatan.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan enam penghargaan (awards) kepada delegasi terbaik dalam berbagai kategori:
- Best Delegate: Netherlands — Cici Vera Altas (HI 2023) dan Ahmad Mudassir (HI 2025)
- Best Speaker: Lebanon — Fiqrul (HI 2022)
- Honorable Mention: Australia — Ramadhani (HI 2023) dan Nurfatila’amin (HI 2024)
- Best Position Paper: Chile — Asmadi (HI 2024) dan Nur Cinta Angriani (HI 2025)
- Best Costume (Female): Albania — Rahma (HI 2023)
- Best Costume (Male): Mexico — Muhammad Andika (HI 2022)
Kegiatan dilanjutkan dengan “Diplomat Night” di Dapur Bunda, dihadiri Wakil Dekan III FISIPKUM, Asrullah, S.H., M.H., serta sejumlah dosen lingkup HI.
Dalam sambutannya, Asrullah Sampaikan apresiasi semangat para delegasi yang telah menampilkan performa terbaik selama sidang berlangsung. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya melatih keberanian berbicara, tetapi juga mengasah cara berpikir global dan kemampuan negosiasi yang esensial bagi calon diplomat.
“Simulasi sidang PBB seperti ini bukan hanya tentang berdebat atau berpakaian formal, tetapi tentang bagaimana mahasiswa belajar berpikir global dan bernegosiasi. Semua delegasi terlihat seperti diplomat sejati,” ujarnya
Malam keakraban tersebut menjadi momen reflektif sekaligus apresiasi atas kerja keras para delegasi. Selain mempererat solidaritas antar angkatan, Diplomat Night juga memperkuat semangat profesionalisme mahasiswa HI Unsulbar dalam memahami praktik diplomasi dunia nyata.
Kegiatan Unsulbar MUN 2025 diharapkan menjadi tradisi akademik tahunan yang berkelanjutan, guna mencetak generasi diplomat muda yang kritis, berwawasan global, dan siap bersaing di kancah internasional./***



