Jumat, Oktober 4, 2024

Melalui Osbim, BI Rilis Fluktuatif Pertumbuhan Ekonomi Sulbar

- Advertisement -

BANNIQ.Id.Sulbar. Melalui kegiatan Obralan Santai Bank Indonesia Bareng Media (Osbim) di Cafe DAV Simboro Mamuju, dirangkaikan dengan Bukber sekira 70 wartawan, Rabu,27 Maret 2024 Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulbar merilis fluaktuatif  Pertumbuhan ekonomi Sulbar dari triwulan ke Tri wulan di tahun  2023.

Kepala BI Perwakilan Sulbar,Gunawan Purbowo menyampaikan, untuk pertumbuhan ekonomi Sulbar triwulan IV 2023 mencapai 4,44% (yoy) atau lebih rendah dari triwulan III 2023 sebesar 6,91% (yoy)

Perekonomian Sulbar tercatat tumbuh positif sebesar 4,44% (yoy) atau lebih rendah dari pertumbuhan nasional sebesar 5,04% (yoy) pada triwulan IV 2023.

Dari sisi permintaan, kata Gunawan deselerasi disebabkan oleh penurunan kinerja pada komponen Ekspor dan Investasi seiring dengan kecenderungan para eksportir untuk melakukan pengalihan dari pasar ekspor ke pasar domestik (respon dari penurunan harga global komoditas CPO) dan menurunnya arus inflow investasi, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

Dari sisi lain untuk pertumbuhan ekonomi dari sisi Lapangan usaha (LU) mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan IV 2023.

Hal tersebut kata Gunawan dipengaruhi oleh LU Pertanian dan LU Konstruksi sejalan dengan perlambatan produksi TBS kelapa sawit, penurunan pertumbuhan produksi padi akibat iklim kering El Nino, dan growth realisasi pengadaan semen yang lebih rendah (23,23% (yoy) pada triwulan III 2023 vs 0,35% (yoy) pada triwulan IV 2023, menurut Asosiasi
Indonesia).

“Sebagai catatan, struktur perekonomian Sulbar dari sisi LU didominasi oleh LU Pertanian dengan pangsa 43,90%, LU Industri Pengolahan 11,2 Perdagangan 9,67%, LU Konstruksi 8,34%, dan LU Administrasi Pemerintahan 6,43%,” jelasnya.

Secara umum Pertumbuhan ekonomi Sulbar pada tahun 2023 sebesar 5,25% (ctc), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar
5,05% (ctc) dan meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi Sulbar tahun 2022 sebesar 2,31% (ctc).

Dari tahun 2020 hingga 2022 (saat dan pasca pandemi), pertumbuhan ekonomi Sulbar selalu berada di bawah nasional. Hal tersebut berbeda jika dibandingkan tahun 2018-2019 yang mana pertumbuhan ekonomi Sulbar selalu berada di atas nasional.

“Kondisi ini menunjukkan tingkat percepatan pemulihan ekonomi daerah masih lebih lambat dibandingkan nasional, utamanya karena adanya pembatasan ekspor CPO pada April-Mei 2022 sehingga
menahan laju pertumbuhan LU Industri Pengolahan dan komponen Ekspor,” bebernya.

Selanjutnya Gunawan  Menjelaskan bahwa Sumber utama pertumbuhan ekonomi Sulbar ditentukan oleh tiga LU.

” Berdasarkan pangsa LU pada 3 tahun terakhir, LU Pertanian, LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi
Sulbar, menimbang Sulbar menjadi produsen padi terbesar keempat di Pulau Sulawesi (angka sementara 294 ribu GKG-ton pada tahun 2023 menurut BPS) dan
memiliki perkebunan kelapa sawit yang relatif luas. Selain itu, Sulbar menjadi lokasi dengan tingkat kapasitas pengolahan produk turunan CPO  ” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: