
BANNIQ.Id.Sulbar. Ditunjuknya Akmal Malik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, dinilai menguntungkan Sulbar, penilaian tersebut dikuatkan oleh beberapa alasan. Politisi Gerindra yang juga Eksponen Pejuang Sulbar Syahrir Hamdani menilai dengan kompetensi keilmuan yang dimiliki Dirjen Otda tersebut sebagai Alumni IPDN sudah tak diragukan untuk dapat membawa Sulbar yang lebih baik.
” Sebagai Alumni IPDN maka sisi keilmuan tentang tata kelola pemerintahan tentu tak perlu diragukan,” Ujar Syahrir,via gawainya Kamis (13/5).
Kata Syahrir, sebagai alumni IPDN yang meniti karier dari bawah: staf biasa, seklur, lurah , sekcam dan Sekda sehingga diyakini sarat pengalaman dan prestasi.
“Ribuan Alumni IPDN mengabdi diseluruh wilayah Indonesia semua dalam pantauan Departemen Dalam Negeri. Berdasar pada pengalaman dan keilmuan dan prestasi yang ditorehkan menjadi referensi atasannya hingga dianggap patut dan layak menempati posisi Dirjen Otoda Kemendagri,” imbuhnya.
Disamping itu sebut Syahrir, Keilmuan dan pengalaman mengelola pemerintahan tentu amat bersesuaian tentu diharapkan menjadi energi baru/tambahan bagi Sulawesi Barat sebagai Provinsi yang masih tergolong muda, butuh prnyempurnaan dan pemantapan tata kelola sumber daya pemerintahan dan potensi-potensi lain.
Ditambahkan, Akmal Malik kelahiran 1970 , umur masih tergolong muda bagi seorang ASN, masih punya jatah pengabdian 8 – 10 tahun. Jika Allah masih memberi umur panjang maka Karier masih bisa naik keposisi lebih tinggi. Pada sisi ini tentu pak Akmal tidak mau kariernya “terkubur” pada jabatan PJ Gubernur di Sulbar.
“Saya yakin beliau justru akan berusaha keras menunjukan sebuah prestasi terhadap pimpinan yang memberinya tugas mulia sebagai pj gubernur Sulbar,” jelasnya.
Lebih jauh Syahrir memberikan pandangan secara terminologi tentang nama yang disandangbya. Akmal Malik secara terminologi kata Syahrir, memiliki makna yang luar biasa.
“Semoga menjadi penyambung dan penyempurna perjuangan dan pengabdian sahabat kita Ibnu Munzir sesama orang padang,”:ungkapnya.
Kemudian Sebagai tokoh yang lahir dari “rahim” masyarakat Minangkabau Padang yang terkenal sebagai masyarakat religius sambung Syahrir, tentu saja beliau juga amat sangat akrab dengan acara-acara keagamaan islam di kampung halaman beliau.
“Hal ini menjadi pelengkap untuk membersamai dan menjalin interaksi sosial dengan masyarakat Sulawesi Barat dalam meraih sukses memimpin provinsi ke -33 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.,” ucapnya.
Masih Syahrir, dalam menjalankan tugas PJ Gubernur sebagai jabatan politik tentu memiliki perbedaan dalam menjalankan tugas jabatan karier/publik yang telah dijalaninya kurang lebih 27-28 tahun.
“Bagi beliau Pj Gubernur tergolong baru, karena itu saya yakin dalam mengawali pengabdiaan beliau paham betul bahwa terdapat perbedaan prinsip antara jabatan publik birokrasi dengan jabatan politik sehingga diperlukan cara pengelolaan dan pendekatan yang berbeda, dan akan berharap banyak bisa bersilaturrahim dengan tokoh-tokoh Sulbar untuk minta pandangan, saran-saran terkait tugas barunya,selamat bertugas dan bekerja,” ucap Syahrir.|asd



