
BANNIQ.Id. Mamuju. Proses ganti rugi pembangunan bendungan budong-budong masih menyisakan masalah, karena masih ada beberapa warga yang tanahnya dilalui pembangunan Mega proyek Bendungan Budong-budong dengan nilai Anggaran sebesar Rp.1.1 Trilliun tersebut, salah satunya Muh.Ramli seorang petani yang beralamat di desa Batu Parigi Kecamatan Tobadak Mateng.
Muh.Ramli menilai pihak Balai Wilayah Sungai Wil III Palu tidak adil dalam memberikan nominal harga lahannya Senilai Rp. 56 juta dengan luasan 2,5 hektar yang juga ada beberapa tanaman di dalamnya,seperti kelapa, Mangga, Sukun,Pohon untuk Ramuan bahan pembuatan rumah.
” Saya tidak mau menerima ganti rugi dengan jumlah Rp.56. 967.000 karena tidak sebanding dan saya nilai tak adil dengan luasan tanah saya sekira 2.6 hektar, ada tanaman di dalamnya, seperti pohon kelapa, pohon mangga, sukun ramuan kayu dan tanaman lainnya,” jelas Ramli di kantor Balai Wilayah Sungai Wilayah III Palu di Jalan Martadinata Mamuju, saat bermaksud menemui PPK Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan Budong-budong, Sabri.
Apalagi kata Ramli Lahannya tersebut merupakan satu-satunya lahan yang dimiliki dan selama ini menjadi sumber penghidupan keluarga.
” Kebun saya ini adalah satu-satunya milik saya yang selama ini menjadi sumber penghidupan keluarga jadi saya mohon perhatiannya ke pihak balai pemerintah untuk memberikan keadilan sama saya petani kecil ini,” ujar Ramli dengan nada sedih.
Kedatangannya di Mamuju sebutnya, karena ia dipanggil oleh PPK Muh.Sabri untuk ketemu di Mamuju, pada saat ia berada di Polewali cari-cari tambahan penghasilan untuk biaya sekolah anaknya.
” Pak Sabri saya selalu sampaikan ke dia bahwa harga tersebut tidak sesuai, dia telfon saya untuk datang ke Mamuju saya sementara cari-cari tambahan penghasilan di Polman untuk kebutuhan anak sekolah, saya datang di Mamuju malah dia katanya ada di Topoyo dan sibuk, kasian saya ini datang dengan perongkosan kesini,” ujarnya geram.
Terpisah, PPK Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan Budong-budong Muh.Sabri yang dikonfirmasi via telfon, menjawab bahwa dirinya teng berada di Topoyo.
” Saya di Topoyo, saya sudah bicara dengan Pak Ramli,” ujarnya di ujung Telfon,Kamis,(19/1).