BANNIQ.Id. Jakarta. Sebagai Upaya untuk berpartisipasi memberikan sumbangan referensi terkait Pemerintahan Indonesia, Pengurus Pusat Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) telah menyelesaikan penyusunan buku keempat yang berjudul “Filsafat Pemerintahan”. Hal ini merupakan bagian dari komitmen MIPI dalam memperkuat kajian dan pengembangan ilmu pemerintahan, serta menjalin sinergi dengan lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintahan.
Buku Filsafat Pemerintahan tersebut secara resmi diluncurkan pada hari ini Sabtu, 4 Oktober 2025 di Aula Kampus Pemerintahan Dalam Negeri(dulu IIP) yang diisi dengan dialog dengan beberapa Pemateri Termasuk Presiden Akal sehat Rocky Gerung. Peluncuran dan Dialetika Buku Filsafat Pemerintahan.
Pada kesempatan ini Ketua Umum MIPI Pusat, Dr. Bahtiar,M.Si Menyampaiakan penerbitan Buku Filsafat Pemerintahan merupakan media untuk memantik kreatifitas berfikir dan argumen di Kalangan Birokrasi. Karena menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri secara empirik selama ini memang secara kuantitas pendidikan formal untuk SDM Birokrasi sudah cukup meningkat hingga ke Kualifikasi S3, namun secara Kualitas masih kuarang karena wacana dialog dan berfikir kritis masih rendah.
” kami berharap dengan peluncuran buku ini dapat memantik birokrasi kita agar meningkat daya kreatif berfikir kritis dan dialog, memang kalau dari aspek pendidikan formal sudah cukup baik karena sudah banyak yang berkualifikasi pendidikan doktor, namun yang masih kuarn aspek kualitasnya masih jarang setiap pertemuan yang diadakan aktivitas dialog dan berfikir kritis, kita ingin momen ini diawaali dari terbitnya buku ini,” Pungkasnya.
Pada saat penyampaian materi, Rocky Gerung juga mengapresiasi terbitnya buku Filsafat Pemerintahah oleh MIPI. Karena melalai buku SDM kata Rocky Birokrasi dapat mengembangkan kajian dan wawasan akademik dalam organisasi Pemerintahan melalui perdebatan argumen terkait persoalan-persoalan bangsa.
” Apresiasi terbitnya buku ini, memang SDM pemerintahan kita butuh wawasan filsafat untuk menjawab persoalan-persoalam bangsa yang dihadapi apalagi dalam ranah pemerintahan demokrasi, karena demokrasi itu adalah kesetaraan argumentatif, setiap c pemimpin dan calon pemimpin mesti punya wawasan argumentatif,” Pungkas Rocky Gerung./***
