BANNIQ.Id.BANNIQ. Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) tengah menjadi sorotan terkait dugaan gratifikasi dan pemotongan dana beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang melibatkan oknum pengelola beasiswa.
Informasi Terpercaya yang dihimpun Banniq.Id menyebutkan adanya praktik penerimaan sejumlah uang dari mahasiswa penerima beasiswa.
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa mahasiswa penerima beasiswa KIP diduga memberikan ucapan terima kasih kepada oknum pengelola dengan jumlah bervariasi, antara Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu per mahasiswa.
Total penerima beasiswa KIP sebanyak 174 mahasiswa.
Selain itu, muncul dugaan pemotongan dana beasiswa KIP sebesar Rp 700 ribu per mahasiswa.
Setiap mahasiswa seharusnya menerima Rp 4,7 juta, namun diduga ada pemberian ke oknum pengelola yang mengurus bea siswa sehingga mahasiswa hanya menerima Rp 4 juta.
Dugaan pemotongan ini juga disebut-sebut terjadi pada beasiswa aspirasi dari anggota DPR RI.
Menanggapi isu ini, Badan Pembina Harian (BPH) Unimaju, Mukhtar Mudo memberikan mengklarifikasi bahwa penerimaan uang tersebut bukanlah pemotongan, karena langsung masuk di rekening masing-masing mahasiwa penerima, le bih cowoknya istilah gratifikasi atau ucapan terima kasih dari mahasiswa.
Mukhtar menjelaskan bahwa pemberian ini dianggap sebagai bagian dari budaya timur, di mana mahasiswa merasa perlu memberikan sesuatu setelah urusan mereka selesai.
“Ada yang merasa ikhlas memberikan, ada juga yang terpaksa ikhlas,” ujarnya.
Pihak pengelola beasiswa Unimaju berjanji akan menindaklanjuti kasus pemotongan beasiswa tersebut, bahkan akan mengupayakan pengembalian dugaan gratifikasi tersebut ke Mahasiswa/***
Pewarta, Irham,Editor: Asdar.