BANNIQ.Id.Sulbar. Produksi Pertanian dari area persawahan sekira 1200 Hektar di Wilayah desa Tandung Kecamatan Tinambung Kabupaten Polman yang cenderung statis mengingat petani di wilayah tersebut selama ini hanya mengandalkan Air hujan untuk bercocok tanam.
Selain wilayah persawahan, daerah yang berbatasan dengan Desa Tandung di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene, yang sebahagian besar merupakan area pertambakan, juga belum bisa maksimal untuk meningkatkan produktivitas hasil tambak mereka, karena sumber air untuk kebutuhan tambak juga belum tersedia.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov Sulbar bekerjasama dengan Pihak Balai Wilayah Sungai III Palu Sulteng, yang masih mewilayahi Sulbar, akan membangun saluran Irigasi di wilayah Desa Tandung dengan membendung Intake kanan Sungai Mandar yang titik Bendungnya berada di Desa Mombi Kecamatan Alu Kabupaten Polman.
Kabid PSDA Dinas PU dan Tata Ruang Pemprov Sulbar, Rusli Lontja,ST;M.Si, pada Laman ini, Senin (17/6/2019) menguraikan, Rencana pembangunan Irigasi di Desa Tandung, pihak Dinas dan Balai sudah mengsosialisasikan kepada masyarakat yang memiliki Area persawahan dan tambak, serta pemerintah di masing-masing wilayah tersebut, melalui pertemuan yang digelar di salah satu hotel di kota Majene belum lama ini.
” Belum lama ini kita sudah lakukan pertemuan dengan masyarakat yang memiliki lahan pertanian di sekitar wilayah Desa Tandung dan pemilik Tambak di sekitar kelurahan Tamo Kecamatan Banggae Majene, dan unsur pemerintah anggota di kedua wilayah itu, Kami sampaikan tujuan dari rencana pembangunan bendungan, yang pada intinya untuk peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut,” Paparnya.
Guna lebih dipahaminya maksud dari rencana pembangunan bendungan oleh masyarakat tingkat bawah, sambung Rusli pihaknya akan membentuk tim sosialisasi sampai ke tingkat desa.
” Tindak lanjut dari pertemuan dengan masyarakat dan pemerintah yang menjadi lokasi rencana pembangunan bendungan tersebut, kita akan memaksimalkan sosialisasi hingga ke desa agar masyarakat mengetahui dan memahaminya secara mendalam,” Timpalnya.
Rencana pembangunan Bendungan yang diharapkan dapat mengairi persawahan di Desa Tandung dan puluhan hektar area tambak yang berbatasan dengan Tandung yang masuk wilayah kabupaten Majene, kata Mantan Kepala Satker P2LP Sulbar ini, bersumber dari anggaran APBN melalui Balai Sungai Wilayah III Palu Sulteng, sekira Rp.140.Miliar, yang didukung oleh Pemprov Sulbar berupa desain dan pihak LP2M Unhas sebagai tim desain ilmiah.
” Sumber Anggarannya dari APBN melalui Balai Wilayah Sungai Wilayah III Palu, sekira Rp.140 Miliar, Pemprov hanya menyiapkan desain, review Bendung, SID untuk Jaringan, dan Review Desain, kemudian pihak LP2M Unhas sebagai tim kajian teknis yang menyiapkan data-data, baik data boring, data zonding, data curah hujan, tekanan air dan lain-lain, Tim Unhas di Kegiatan ini kelimanya berkualifikasi doktor bidang teknik sipil,” Sambungnya.
Ada hal menarik dari rencana pembangunan tersebut masih kata Rusli, Karena pihak Distanak Sulbar juga akan mendesain pencetakan sawah di sekitar wilayah tersebut, dimana areal perkebunan akan dialihfungsikan menjadi areal persawahan.
” Ada yang menarik dari rencana pembangunan bendungan ini, Dinas pertanian Sulbar juga akan memprogramkan pencetakan sawah baru, yang kemungkinan area perkebunan di wilayah tersebut, bila disetujui masyarakat akan dialihfungsikan menjadi areal persawahan, silakan dikonfirmasi langsung pak kadis pertanian terkait hal ini,” Pungkasnya.|Nn.sm