BANNIQ.Id.Sulbar. – Mengakhiri pelaksanaan operasi ketupat siamasei 2019 yang dilaksanakan selama 13 (tiga belas) hari yang dimulai sejak tanggal 29 Mei lalu, Kapolisian Daerah Sulawesi Barat menggelar apel konsolidasi sebagai tanda berakhir operasi.
Disampaikan Kabid Humas AKBP. Hj. Mashura bahwa, Apel konsolidasi operasi ketupat yang diselenggarakan di brlakan Kantor Kodim 1418 Mamuju atau di Jalan Yos Sudarso ini juga dirangkaikan dengan kesiapan pengamanan sidang PHPU, Kamis (13/6/19).
Dalam Operasi Ketupat Siamasei tahun ini, tercatat Polda Sulbar menerjunkan 695 personil gabungan seperti TNI/POLRI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP dengan menyediakan Posko Pelyanan dan Pegamanan sebanyak 34 yang disebar diseluruh jajaran.
AKBP Hj. Mashura menambahkan, selama 13 hari pelaksanan Operasi Ketupat Siamasei 2019 Alhamdulillah berjalan dengan aman dan lancar sejak tanggal 29 Mei hingga tanggal 10 Juni 2019 tidak ada kejadian menonjol.
“Kondisi di 6 Kabupaten yang ada di Sulwesi Barat (Sulbar) aman dan terkendali, baik dari segi Kamtibmas, Lalulintas termasuk kondisi alam.” Urainya
Pelaksanaan apel konsolidasi operasi ketupat dan kesiapan pengamanan sidang PHPU ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulbar Kombes Pol Dr. Endi Sutendi, SIK, SH, MH dan dihadiri para pejabat utama Polda Sulbar, Pihak Pemerintah, Korem dan Kodim, BNN, Jasa Raharja, Dishub, Satpol PP dan tamu undangan lainnya.
Dalam amanat yang dibacakannya, Wakapolda menyebutkan bahwa apel konsolidasi berakhirnya operasi ketupat siamasei–2019 dalam rangka persiapan pengamanan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (phpu) yang dilaksanakan pagi ini bukan merupakan rangkaian terakhir dari seluruh rangkaian operasi mantap brata 2019 yang kita laksanakan.
Dengan apel konsolidasi ini kita dapat melihat kembali sejauh mana proses pengamanan yang telah dan akan kita laksanakan secara terpadu antara tni, polri, pemda, penyelenggara pemilu dan seluruh masyarakat di sulawesi barat pada khususnya.
Pola pengamanan yang sudah dilaksanakan tersebut tentu tidaklah seluruhnya sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut akan menjadi bagian dari perbaikan yang kita laksanakan pada kegiatan-kegiatan pengamanan berikutnya, khususnya pengamanan idul fitri yang telah kita laksanakan dan persiapan pengamanan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (phpu). Secara umum situasi kamtibmas wilayah sulawesi barat sampai saat ini berjalan lancar dan aman serta situasi tetap kondusif.
Hal ini dapat terlihat dari kegiatan masyarakat di sulawesi barat masih berjalan normal menjalankan rutinitas sebagaimana hari-hari biasa. Semua itu tidak terlepas dari tugas dan tanggung jawab serta do’a yang kita panjatkan kehadirat Allah Subuhanahu Wataalah.
Berdasarkan hasil anev selama berlangsungnya operasi ketupat siamasei–2019 sebagai berikut :
- Jumlah pelanggaran mengalami penurunan yang mana pada tahun 2018 tilang sebanyak 52 kali dan teguran sebnayak 428 kali sedangkan tahun 2019 tilang 34 kali dan teguran sebanyak 390 kali.
- Jumlah kecelakaan pada tahun 2018 sebanyak 21 kali dengan rincian korban yaitu korban meninggal dunia sebanyak 7 (tujuh) orang, luka berat sebanyak 0 (nol) orang dan luka ringan sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang.
- Pada tahun 2019 terjadi 11 kali kecelakaan dengan korban yaitu korban meninggal dunia sebanyak 8 (delapan) orang, luka berat sebanyak 1 (satu) orang dan luka ringan sebanyak 8 (luka) orang.
Sedangkan kejadian–kejadian yang menonjol di wilayah hukum polda sulbar tidak ada yang terjadi sehingga tidak mengganggu kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedewasaan dan kecerdasan masyarakat di sulawesi barat yang baik dalam melaksanakan pesta demokrasi dan perayaan idul fitri 1440 hijriah.
Selain itu netralitas TNI-POLRI serta penyelenggara pemilu dalam melaksanakan tugas, turut memberikan kontribusi positif sehingga operasi ketupat-2019 berjalan dengan aman, tertib, lancar dan kondusif.|rl.s