Ritual Adat Massossor Manurung pada Peringatan HUT Mamuju ke 485 Diundur ke Bulan Oktober

Facebook
WhatsApp
Twitter
Ritual adat Massossor Manurung oleh Pemangku Adat Kerajaan Mamuju(foto:repro)

BANNIQ.Id. Mamuju.,Ritual budaya Massossor Manurung (Pencucian Keris Pusaka kerajaan Mamuju) yang sering dilaksanakan sebagai rangkaian peringata HUT Mamuju setiap tahunnya, untuk Perayaan HUT ke 485 Tahun Mamuju 14 Juli ini ditiadakan dan pelaksanaanny adiundur je bulan Oktober 2025.

Penundaan ini merupakan imbas dari efisiensi anggaran yang menyebabkan minimnya dana untuk menggelar dua agenda besar tersebut secara bersamaan. Namun, Namun Pemkab Mamuju mendapatkan solusi melalui kolaborasi anggaran dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Mamuju, Mursidin. Insya Allah menjelaskan kronologi keputusan ini. “Insyaallah, kegiatan itu tetap kita laksanakan tahun ini,” ujarnya

Mursidin menyebut anggaran yang tersedia saat ini minim sehingga untuk ritual budaya Massossor Manurung berbarengan dengan Hari Jadi Mamuju tidak bisa dilaksanakan

“Anggarannya minim sekali dan solusi yang sesuai hasil diskusi dengan kadis kami ambil langkah kita koordinasikan dengan pemerintah provinsi Sulbar,” terang Mursidin.

Koordinasi intensif pun dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, khususnya Dinas Pariwisata .

“Kami ketemu dengan Dinas Pariwisata, kita bahas dukungan Pemprov terhadap kegiatan tersebut, Dispar siap membantu penganggaran, tapi nanti bisa direalisasikan di APBDP yang diperkirakan cair di Bulan Oktober,” ungkapnya.

Selain Kordinasi dengan Pihak Dispar la njut Mursidin, pihaknya juga berkoordinasi langsung dengan Gubernur Sulbar.

“Kami juga sampaikan kendala minimnya anggaran sehingga kegiatan massossor manurung tidak bisa dilaksanakan bersaman HUT Mamuju, dan Gubernur merespon dan setuju dengan usulan kolaborasi dengan Dispar Sulbar,” bebernya.

tentang ketersediaan dana yang ada untuk melaksanakan Massossor Manurung yang bersamaan dengan hari jadi,” jelas Mursidin.

Kemudian kordinasi khusus juga dilakukan dengan Raja Mamuju, Bau Akram Dai, sebagai penyelenggara utama ritual adat Massossor Manurung.

Baca Juga >>  Cegah Abrasi, Tanggul Jalan Arteri Mamuju Diperkuat Dengan Blok Beton

“Kami diskusikan dengan Raja Mamuju, kami sampaikan hal-hal tadi, terkait kendala anggaran, Alhamdulillah Pue juga setuju kalau kegiatan itu bisa kolaborasi dengan Pemprov walaupun waktunya diundur,” tutur Mursidin.

Dari serangkaian koordinasi dan diskusi tersebut, semua hasil disampaikan kepada Bupati Mamuju. Dengan adanya kesediaan Pemprov untuk berkolaborasi, Bupati pun memberikan restu.

“Jadi akhirnya kami ambil kesimpulan, Massossor Manurung tetap ada tetapi waktunya diundur ke bulan Oktober,” pungkas Mursidin.

pewarta: Irham,editor:asdar

Berita Lainnya