BANNIQ.Id. Sulbar. Rakornas Bapemperda yang sukses digelar di Mamuju dengan jumlah peserta yang hadir hampir 600 utusan Bapemperda DPRD Provinsi dan Kabupaten Kita seluruh Indonesia, Kamis 6 Oktober 2022 di grand Maleo Hotel.
Ketua Bapemperda DPRD Sulbar, H.Syahrir Hamdani menjelaskan, pelaksanaan Rakornas Bapemperda di Mamuju merupakan sebuah langkah nekad, mengingat fasilitas perhotelan yang dimiliki Mamuju masih minim dengan jumlah peserta yang hadir hampir 600 orang.
” Pertama saat meminta dukungan dan persetujuan PJ Gubernur untuk penyelenggaraan Rakornas Bapemperda ini, saya sampaikan ke beliau sesungguhnya ini modal nekad pka gub, tapi memang kadang-kadang modal nekad tersebut dibutuhkan untuk sebuah perubahan, Alhamdulillah beliau sangat merespon dan jadilah Rakornas seperti yang kita lihat saat ini, meskipun dengan segala kekurangan yang ada,” jelas Syahrir saat Konfrensi Pers Usai Pembukaan Rakornas Bapemperda, pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Selain itu gagasan menempatkan Rakornas Bapemperda di Mamuju Sulbar, diyakini olehnya akan dapat terlaksana dengan baik karena mendapat respon dari semua pihak.
” Selain modal nekad, kami yakin bahwa jika semua pihak satu tekad untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini pasti akan dapat terlaksana, olehnya kami berterima kasih kepada pihak Kemendagri dalam hal ini direktur Produk Hukum Dirjen Otda, Pemprov Sulbar Pimpinan, Anggota dan Sekertariat DPRD Sulbar atas dukungan yang telah diberikan untuk kesuksesan kegiatan ini,” imbuhnya.
Harapan untuk Sulbar atas pelaksanaan kegiatan tersebut sambung Syahrir, ke depan ia berharap akan berdampak terhadap pengembangan Sulbar ke depan, mereka yang telah hadir kami berharap untuk tidak menilai kekurangan yang kita miliki namun bagaimana melihat Sulbar sebagai daerah berkembang yang patut disupport oleh pemerintah pusat pengembangannya.
” Jadi kita tidak ingin memperlihatkan kekurangan yang kita miliki kepada saudara-saudara kita yang hadir dari seluruh perwakilan provinsi di Indonesia, tetapi kita ingin mereka melihat kondisi Sulbar sebagai daerah baru berkembang yang masih sangat membutuhkan support dari pemerintah pusat,” simpul eksponen Pejuang Pembentukan Provinsi Sulbar ini.|***