BANNIQ.Id.Polman—Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Sulbar Hj Andi Ruskati Ali Baal kembali melakukan kampanye pencegahan pernikahan usia anak sebagai upaya menurunkan angka kasus stunting di Sulawesi Barat
Wanita bersahaja ini menilai bahwa kampanye pencegahan pernikahan usia anak dini yang terbilang tinggi di Sulawesi Barat merupakan kegiatan strategis dalam program percepatan penurunan stunting.
Sebagaimana diketahui Provinsi Sulawesi Barat kata Ibu dari Andi Ian Rusali ini adalah Provinsi ke 2 setelah NTT memiliki jumlah stunting yang tinggi dan kab Polman adalah kabupaten yang tertinggi angka stuntingnya.
Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di Sulawesi Barat berlangsung di Aula pertemuan Hotel Al Ikhlas . Minggu . 13 November 2022.
Di hadapan kurang lebih 230 peserta yang didominasi oleh Ibu Rumah Tangga dan Ibu Hamil menjelaskan, Ruskati mengatakan Penanganan stunting melalui pencegahan pernikahan usia anak harus dimulai dari hulu sebagaimana upaya mencegah lebih mudah dibandingkan mengobati.
Lanjut Bau Atty sapaan akrab Hj A.Ruskati , pernikahan Anak Usia Dini terjadi karena pengaruh negatif dari penggunaan HP yang tidak terkontrol dan tidak adanya pengawasan dari orang tua ke 2 karen perjodohan yang dilakukan oleh para orang tua terhadap anak mereka .
“Pengaruh Negatif HP cenderung menjadikan anak usia Dini menjadi bebas dan rasa ingin tahu yang tinggi tanpa memikirkan resiko dampak yang terjadi terhadap mereka,” Jelas Puang Bau.
Selain itu puang Bau juga menyampaikan pencegahan Stunting juga harus dilakukan melalui segi gizi makanan yang diberikan kepada Ibu Hamil dan Balita dengan jumlah asupan gizi yang cukup bagi mereka .
” anak-anak kita dalam keluarga makanannya harus bergizi , fisiknya harus sehat karena memang memeliharaan harus dimulai sejak kecil sejak dalam perut dalam kandungan namanya seribu hari pertama kehidupan,” ujarnya .saat membuka secara resmi sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di Sulawesi Barat
Sementara itu penyuluh KB ahli utama BKKBN pusat nofrijal selaku pembina wilayah Sulawesi Barat menyampaikan stunting adalah gagal tumbuh dan kembang bayi balita dan bahaya stanting ini menyerang tiga O , O satu adalah otot O Dua adalah otak dan O Tiga adalah opportunity .
0 Tiga lanjut Nofrijal bahayanya , bagi yang pernah stunting komunikasi fisik otaknya tidak mendapat kesempatan di hari dewasanya kata Nofrijal
Masih dengan Nofrijal menyampaikan pantangan bagi Bumil dalam masa Hamil adalah 4 T yakni terlalu muda hamilnya terlalu tua hamilnya terlalu banyak hamilnya dan terlalu pendek atau rapat hamilnya maka peran BKKBN sangat diperlukan . Tegas Nofrijal.
Senada dengan Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat Nur Yamin menyampaikan strategi yang dilakukan Sulawesi Barat Dalam pencegahan pernikahan usia anak sebagai upaya penurunan stunting adalah dengan melakukan pendampingan remaja calon pengantin dan Ibu hamil agar kebutuhan gizi tercukupi dan kehamilannya sehat
Remaja dilibatkan dalam program genre generasi bangsa generasi berencana Ibu pasca persalinan juga didampingi dan dipastikan mendapat layanan KB agar tidak terjadi kehamilan yang terlalu dekat jaraknya keluarga yang memiliki anak di bawah 2 tahun juga diberikan pendampingan karena masa ini merupakan masa emas yang menentukan perhatian khusus kata Nur Yamin .
Ditempat yang sama Tenaga Ahli dari Hj A.Ruskati Ali Baal Anggota DPR RI Komisi IX , Muh Gahlil Gibran mengatakan Sebagai penanggungjawab kegiatan sosialisasi KIE bersama BKKBN Pusat ,dimana kita ketahui Polman memiliki jumlah angka stunting yang tinggi di Sulawesi Barat .
“Hal inilah mendorong A.Ruskati gencar mensosialisasikan angka pernikahan usia Dini , memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang efek buruk dari Stunting yang dapat berimbas kepada Otot ,otak dan opportunity,” Kata Galih sapaan karib Muh Gahlil Gibran.
Lanjut Galih, Sosialisasi saat ini merupakan titik ke 20 , yang digelar oleh Hj.A.Ruskati di Sulawesi Barat .
” Kegiatan hari ini titik ke 20 besok akan kami lanjutkan ke Kec Pamboang Kab Majene , lalu Ke Bulo dan terakhir Kec Wonomulyo Kab Polman .” Terang Galih .
Dijelaskan, 15 titik bekerjasama dengan BKKBN Prov Sulbar dan 5 titik lainnya bekerjasama dengan BKKBN Pusat .
” Seperti kegiatan sosialisasi saat ini , Galih akui bekerjasama dengan BKKBN pusat sebagai upaya Hj A.Ruskati menekan angka stunting di Kab Polman,” Jelas Galih .
Masih Galih, Kegiatan dilaksanakan dengan melihat kab yang memiliki data stunting tertinggi dan lebih menfokuskan kepada Bumil , Orang Tua dan Remaja
Galih juga berharap para peserta bisa mensosialisasikan atau menyampaikan kepada rekan , keluarga mereka tentang bahaya dari Stunting sehingga kita dapat bersama – sama bekerja saling dukung dan support dalam pencegahan Pernikahan di usia Dini salah satu penyebab mencuatnya stunting lebih tinggi .
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diwarnai dengan doorprize sebayak 20 macam hadiah , hadiah utama adalah Sepeda gunung , TV merk LG , Kompor gas , Rescucer , setrika dan ribuan voucher belanja.|***