BANNIQ. Id.Sulbar. Sebanyak 227 Calon ASN lingkup Pemprov Sulbar hasil seleksi tahun 2021, akan mengikuti Pelatihan Dasar(Latsar) ASN dengan metode pembelajaran Blended Learning,Yakni metode pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan sistim pembelajaran manual dengan sistim pembelajaran berbasis Digital.
Untuk Sulbar sendiri sejak terbitnya regulasi penggunaan metode pembelajaran ini pada tahun 2021 telah menggunakan metode ini dalam pelaksanaan Latsar di Lingkup Pemprov Sulbar.
” Kemenpan RB menyampaikan bahwa bagi BPSDM di daerah yang tidak bisa melaksanakan Blended Learning pada kegiatan Latsar ASN, dapat menggunakan metode klasikal, Namun kita di Sulbar sejak terbitnya regulasi penggunaan Metode Pembelajaran ini tahun lalu kita sudah melaksanakannya, dan tahun ini kita akan menggunakan metode tersebut untuk Latsar ASN baik di Lingkup Pemprov, maupun instansi lainnya seperti Perguruan Tinggi yang secara keseluruhan berjumlah 703 peserta,” Jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulbar,Dr.Yakob Solong, Senin(4/4).
Ditambahkan, kepercayaan instansi di luar Pemprov Sulbar untuk ikut Bergabung ke BPSDM Sulbar dalam pelaksanaan Latsar kata Yakub, mengingat Predikat yang disandang oleh BPSDM Sulbar dengan akreditasi B.
” Ini kebanggaan bagi Pemprov Sulbar karena kita telah meraih predikat Sertifikasi B untuk BPSDM kita, dan predikat ini diterima dibawah kepemimpinan Gubernur Alibaal Masdar, dan pada masa ini pula kita telah memperkenalkan bahkan di Kementerian kami sampaikan bahwa Pemprov Sulbar bercirikan sebagai Pemerintahan Bersih,Modern dan terpercaya,” imbuh Yakub.
Latsar CPNS yang diselenggarakan BPSDM Sulbar tahun ini sebut Yakub, terdiri dari beberapa bagian pembelajaran antara lain,MO.OC,Distance Leraning,Aktualisasi dan klasikal. Ia berharap kepada seluruh peserta mengikutinya dengan kesungguhan, agar lolos dalam pelatihan tersebut.
” Kami berharap kepada semua CPNS yang ikut Latsar ini agar mengikuti secara maksimal dan sunggguh-sungguh, karena jika tidak lolos dalam pelatihan ini, maka harapan Untuk jadi PNS hilang,” pungkasnya
Lebih teknis terkait pelaksanaan Latsar ini, dijelaskan oleh Kabid Pengembgan Kompetensi Manajerial dan Fungsional (PKMF) BPSDM Sulbar,Wahyu. Wahyu menguraikan tahapan pelaksanaan Latsar Dimulai dengan Sosialisasi Tentang Pembelajaran Blended Learning,Pembukaan , MOOC, tanggal 7 April sampai 26 April, Distance Learning, 27 April sampai 27 Mei, Aktualisasi, 28 Mei sampai 2 Juli,dan Klasikal tanggal 4 Juli sampai tanggal 14 Juli.
Pada tiap bagian pembelajaran ini kata Wahyu akan ada penilaian, seperti untuk MO.OC, yang harus mengumpulkan minimal 27 Trophy.
” Jadi MOOC ini adalah pembelajaran mandiri, peserta tinggal mengakses aplikasi yang didalamya ada materi pembelajaran, dan peserta harus mengapload hasil pembelajaran sikap prilaku dengan tropy,minimal 27 Trophy,” jelas mantan Sekdis DKP Sulbar ini.
Selanjutnya kata Wahyu, setelah MOOC peserta akan mengikuti Distancing Leraning(DL) , dengan metode pembelajaran jarak jauh dengan pengajar, penilaian dari bagian ini akan ada soal essay dan uraian.
Kemudian setelah DL, bagian selanjutnya sambung Wahyu, yakni Aktualisasi.Peserta diharapkan mengaktualisasikan apa yang mesti dilaksanakan di OPD masing-masing dalam kaitan peningkatan kinerja,waktunya 30 hari
Dan yang terakhir,masih kata Wahyu adalah klasikal.Kegiatan klasikal ini akan dilaksanakan di Gedung Badan Diklat Di Kalukku.
Tentang kemungkinan peserta dalam mengikuti pelatihan ada yang tidak lolos, Wahyu mengatakan,sepanjang pengalaman selama ini belum ada yang tidak lolos.
” Sepanjang peserta serius dan bersungguh-sungguh mengikuti Latsar, pasti lolos, dan pengalaman selama ini belum ada yang tidak lolos,” pungkasnya.|asd