Senin, November 25, 2024

Awalnya Sebagai Kampung Natal, Kini Hutan Pinus Tondok Bakaru Mamasa Jadi Pilihan Berwisata Bagi Wisatawan

- Advertisement -

BANNIQ.Id.Mamasa.Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat dikenal sebagai daerah dengan panaroma alamnya yang memiliki pesona, meskipun Topografinya terdiri dari pegunungan dan perbukitan, namun tak menjadi penghalang bagi wisatawan lokal maupun Mancanegara untuk datang menikmati beberapa destinasi Wisata yang ada di daerah yang bersuhu dingin ini.

Sebut saja, Hutan Pinus dan Bukit Edelweis di Tondok Bakaru,Air terjun Liawan, Makam tua tedong-tedong dan beberapa destinasi lainnya yang kini makin banyak dikunjungi wisatawan.

Hutan Pinus Tondok Bakaru merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi pilihan wisatawan baik domestik maupun Mancanegara.

Awalnya pohon Pinus Tondok Bakaru ini ditanam saja tanpa ada perencanaan jangka panjang untuk menjadikannya suatu obyek wisata yang ramai dikunjungi seperti saat ini.

” Saya tidak pernah menyangka akan menjadi tempat objek wisata. pohon pinus yang saya tanam 20 tahun silam dan merawatnya sampai saat ini, dan karena perkembangan saat ini adanya teman yang membuka tempat wisata, akhirnya saya juga berkesimpulan tempat tersebut untuk dijadikan tempat wisata,” tutur Benyamin Pengelola sekaligus Pemilik Destinasi Wisata Hutan Pinus Tondok Bakaru kepada Jurnalis peserta Fam Trip Wisata Marasa I Sulbar,Selasa(17/11/2020)

Lebih jauh Benyamin bercerita tentang Destinasi Wisata yang dikelolanya, dengan luasan sekira dua Hektar, mulanya ramainya pengunjung ke tempat tersebut karena dijadikan sebagai kampung natal yang dibuka pada Desember tahun lalu.

” Berawal dari situ akhirnya banyak yang datang kesini utamanya pada waktu libur,” Imbuhnya.

Dibalik itu Benyamin juga bercerita bahwa dulunya di area hutan Pinus tersebut merupakan benteng pertahanan pejuang terdahulu di zaman penjajahan. Tempat tersebut strategis sebagai tempat pertahanan selain berkontur ketinggian juga sangat sulit untuk menuju ke atas puncak karena medannya yang sangat sulit .

” Dulunya disini dijadikan benteng pejuang terdahulu untuk melawan penjajah karena di atas ketinggian sehingga sulit dijangkau dengan berjalan kaki,” tambahnya.

Guna pengembangan destinasi wisata yang dikelolanya, ia berharap kepada pemerintah untuk membantu agar semakin ramai pengunjung datang ke tempat tersebut terutama jalan dan modal pengembangan.

“Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah atau ada investor yang mau bagi hasil, mengingat tempat ini sangat potensial karena selain pengunjung lokal,dari luar Sulbar bahkan wisatawan Mancanegara sudah pernah datang berkunjung,” Ungkapnya.

Masih Benyamin, untuk kenyamanan pengunjung di destinasi wisata yang sejuk tersebut telah dilenhkapi toilet, listrik dan gasebo.|asd

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: