• KOMODITAS
  • Dishut Dukung Maksimal Peningkatan Produk Olahan Tanaman Aren di Sulbar

Dishut Dukung Maksimal Peningkatan Produk Olahan Tanaman Aren di Sulbar

Facebook
WhatsApp
Twitter
Kadishut Sulbar,Ir.H.Hamzah,MMA.(photo:Banniq.id)

BANNIQ.Id.Sulbar.Pohon Enau atau Aren (Arenga Piannata) merupkan tanaman Palma yang penting setelah nyiur karena multifungsi, mulai dari buah,daun dan batangnya dapat difungsikan.

Di Provinsi Sulbar, terutama di Kabupaten Polman,Sebahagian Majene,Mamuju dan Pasangkayu, telah lama mengelolanya dalam bentuk olahan Minuman Nira(Manyang) yang disadap dari pohon enau, selain untuk bahan minuman, petani aren di Sulbar juga mengolahnya menjadi gula padat dan gula semut.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas olahan Gula padat(merah) dan gula semut(aren), belum lama ini Dishut Sulbar bersama beberapa Kelompok tani aren berstudy Banding ke Pusat pengembangan Tanaman Aren di Tomohon Sulut.

” Kita belajar ke Sulut tentang bagaimna pengolahan tanaman aren sebagai pusat pengembangan aren di Indonesia, di sana bukan lagi mereka mengolah Nira dalam bentuk gula aren, namun batang arenpun mereka sudah kelola untuk bahan pembuatan Rumah,” jelas Kadishut Sulbar,H.Hamzah belum lama ini kepada Banniq.Id.

Berdasarkan penjelasan dari Balai penelitian tanaman Palma menado Sulut, sewaktu kunjungan yang dipimpin langsung Gubernur Sulbar,HM Alibaal Masdar kata Hamzah, tanaman aren sangat potensial dan bernilai ekonomi tinggi, karena selain dapat memproduksi gula aren yang setiap saat dapat dibuat, berbeda dengan gula tebu yang hanya 2 kali masa kering dalam setahun.

” Gula aren sebagai hasil olahan dari pohon enau sangat potensial karena setiap saat dapat diproduksi, sementara kalau gula tebu hanya dua kali masa kering dalam setahun, apalagi dengan kebutuhan gula 500 juta ton/pertahun, kemudian dalam 1 hektar dapat menghasilkan Rp 8 juta/hari,” Jelasnya.

Di Menado juga, Saat ini selain pengembangan olahan pangan berupa gula aren, batang enau juga sudah dikelola untuk bahan baku rumah, bahkan hasil olahan batang enau kualitasnya lebih baik dan lebih kuat dari batang kelapa.

” Di sana mereka sudah manfaatkan batang enau menjadi bahan baku rumah, dan menariknya ternyata rumah-rumah yang bahannya dari Pohon enau dipasang di sekitar area pengembangan, kalau ada yang minat kemudian dibongkar untuk dibawa oleh pembeli rumah yang berbahan batang enau tersebut,” timpalnya.

Selain itu masih kata Hamzah, pohon Aren juga merupkan Pohon yang ramah lingkungan,dan dapat mencegah bencana banjir.

” Pohon aren ini selain memiliki nilai ekonomis, ia juga memiliki nilai ekologis karena akarnya dapat menyerap air sehingga sangat cocok sebagai tanaman pelindung untuk mencegah bencana banjir, apalagi kita di Sulbar yang rawan bencana,” jelasnya.

Untuk itu ke depan tambah Hamzah, pihaknya melalui Program Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) bersama OPD lain Seperti Koperindag dan Perkebunan dapat bersinergi untuk memaksimalkan pengembangan,baik budidaya maupun pengolahan produk dari pohon aren.

” Semoga tahun ini kita dapat lebih memaksimalkan pengembangannya, tentu dengan kerjasama OPD lain seperti Koperindag untuk peningkatan produk olahannya, kemudian Perkebunan intuk kestersediaan lahan budidayanya,” pungkasnya. Pewarta : Asdar Editor : Samad

Informasi Lainnya