Kadis PUPR Pemkab Mamuju, Surya Yuliawan(foto: Banniq.Id)
BANNIQ.Id. Mamuju. Akses jalan di desa Siraun yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat mengakibatkan aktivitas warga kerap terkendala, termasuk yang baru-baru viral, pasien yang akan mendapatkan perawatan kesehatan, terpaksa ditandu Sejauh 15 KM, yang akhirnya pasien tersebut meninggal di RS Bayangkara Mamuju setelah dirujuk dari Puskesmas Karataun.
Terkait intervensi pembangunan jalan di desa tersebut, Pemkab Mamuju berharap adanya kolaborasi sharing anggaran pembangunan jalan dari Dana Desa (DD) karena anggaran yang ada di APBD Minim, Kolaborasi tersbut melalui Penetapan Kegiatan Pemerintahan Desa, untuk perbaikan jalan minimal Rp.500 juta.
” Pada saat Musrembang di Kecamatan Kalumpang dan bersamaan pelantikan PLT Kades, Bupati menyampaikan untuk intervensi Pembangunan akses jalan di desa Siraun, diharapkan ada kolaborasi dana Sharing dari DD, melalui pentapan kegiatan minimal Rp.500 Juta, karena anggaran Pemkab minim, apalagi kan DD tersebut adalah anggaran Pemerintah yang ada di desa, nah kita berharap ada intervensi langsung dari DD tersebut untuk pengembangan jalan desa,” Jelas Kadis PUPR Mamuju, Surya Yuliawan, Rabu(6/2/24).
Selain itu kemungkinan sumber lain yang juga untuk intervensi yakni dari Anggaran APBD Provinsi Sulbar melalui BKK, meskipun status jalan tersebut adalah jalan Kabupaten. ” Kita berharap juga ada intervensi dari Pemprov Sulbar melalui Bantuan Keuangan Khusus, meskipun status jalan tersebut jalan Kabupaten,” Imbuhnya.
Kemudian untuk pengembangan infra struktur dalam kota, sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Mamuju sebagai wajah Provinsi Sulbar, Sambung Surya Dinas PUPR telah mengusulkan DAK Inpres untu penaganag jalan dalam kota Mamuju.
” Untuk penataan jalan dalam kota Mamuju, sebagai Wajah Sulbar meskipun saya baru diberi amanah tapi kami sudah mencoba mengusulkan pengajuan DAK inpres sambil juga kami mencari sumber-sumber penganggaran lainnya,” pungkasnya.I***