Bapperida Sulbar Gelar Rakor Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Facebook
WhatsApp
Twitter

BANNIQ.Id. Mamuju. Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Provinsi Sulawesi Barat di Ruang RPJMD Kantor Bapperida Sulbar, Selasa 23 September 2025. Ini sejalan dengan Misi Panca Daya Kelima yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sebagaimana yang ditetapkan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga untuk mewujudkan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.

Rapat ini dipimpin oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bapperida Sulbar, Andi Almah Aliuddin, yang hadir mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana.

Hadir sebagai narasumber, Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Barat, Hajrul Malik, yang menekankan pentingnya penguatan peran Tim Koordinasi Daerah Vokasi. Selain itu, Asisten Deputi Riset, Teknologi dan Kemitraan Industri Kemenko PMK, Katiman Kartowinomo, turut memberikan arahan secara virtual terkait pentingnya sinergi nasional dan daerah dalam pelaksanaan revitalisasi pendidikan vokasi.

Dalam sambutannya, Kabid PPM Bapperida Sulbar menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan strategi daerah (strada) untuk memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi. Ia menyoroti bahwa, meskipun tingkat pengangguran terbuka di Sulawesi Barat relatif rendah, yakni 3,17% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 4,76%, tingkat kemiskinan masih berada di atas angka nasional.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat bekerja di sektor informal dengan pendapatan rendah, sehingga diperlukan strategi pembangunan daerah yang mampu menjawab tantangan tersebut melalui penguatan vokasi.” kata Almah.

Sementara itu, Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana berharap revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menjembatani kesenjangan antara kebutuhan dunia industri dengan kompetensi tenaga kerja lokal, melahirkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing, serta menjadi solusi strategis dalam menurunkan kemiskinan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dunia industri, dan perguruan tinggi sangat diperlukan. Kehadiran asosiasi usaha seperti HIPMI, Kadin, dan organisasi sektor strategis lainnya juga dinilai penting dalam memberikan masukan terkait kebutuhan riil tenaga kerja.

Baca Juga >>  Kebijakan Penutupan Jalan Abd.Malik Pattana Endeng yang Sementara dalam Proses Pengerjaan, Begini Tanggapan Kabid Bina Marga

Sebagai tindak lanjut, Tim Koordinasi Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Provinsi Sulawesi Barat yang telah dibentuk sejak tahun 2024 akan mengadakan pertemuan lanjutan guna mematangkan dokumen strategi daerah. Hasilnya diharapkan dapat diintegrasikan dalam Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah, sehingga keberlanjutan program dapat terjamin.

Melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 988 Tahun 2024, Tim Koordinasi ini tidak hanya melibatkan perangkat pemerintah provinsi, tetapi juga pimpinan perguruan tinggi, organisasi profesi dan asosiasi usaha di Sulbar, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi Kelapa Sawit, Nelayan, Peternak dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia./***

Berita Lainnya