BANNIQ.Id.Sulbar.Sebagai lembaga yang berwenag memberikan advis ke Dinas Pendidikan Provinsi dalam kaitan peningkatan kualitas Pendidikan, Dewan Pendidikan senantiasa melakukan kajian terkait perkembangan Instrumen Pendidikan dari tahun ke tahun.
Berpijak pada tujuan tersebut, Dewan Pendidikan Provinsi Sulbar menggelar Kegiatan Forum.Group Diskusi ( FGD) dengan tema Meningkatkan Sarana dan Prasarana Serta Profesionalisme Tenaga Pendidik Jenjag Pendidikan Sekolah Lanjjutan Tingkat Atas (SLTA) dalam rangka mewujudkan Pendidikan yang berkualitas di Provinsi Sulawesi Barat.l, Selasa (29/9/2020) di Hotel Meganita Mamuju.
Kegiatan FGD yang dihadiri oleh Anggota Dewan Pendidikan Provinsi, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mamuju, Beberapa Guru SMA dan SMK di Kabupaten Mamuju, Kadis Pendidikan Provinsi Yang diwakili Kabid SMA Burhanuddin, dan Dr.H.Abdullah Pandang,Dekan FKIP Unsulbar selaku Pemateri.
Melalaui sambutannya, Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulbar,H.Ansar Nur Hasanuddin menyampaikan , FGD yang digelar oleh Dewan Pendidikan (DP) Sulbar sebagai bentuk perhatian terhadap peningkatan Sarana dan Profesionalisme Tenaga pendidik di Sulbar, yang dalam pandangan Ansar masih sangat rendah.
Ansar bertitik pijak pada Standar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data pada tahun 2019 dimana Sulbar berada di urutan ke 32 dari 34 Provinsi.
Data lain yag disajikan Ansar yakni urutan perolehan UN untuk SLTP sederajat pada tahun 2029 dimana Sulbar hanya berada pada peringkat ke 33 dari 34 Provinsi. Kemudian untuk UN SMA Sulbar berada di Urutan ke 30 dari 34 Provinsi.
Selanjutnya sebut Ansar, Untuk Hasil UN SMK dinilai yang paling miris mengingat posisi Sulbar berada di urutan juru kunci.
” Hal ini yang perlu kita pikiran secara bersama-sama bagimana Sulbar dapat berubah dari posisi ini,” Ujar Ansar.
Ia menambahkan, untuk angka pengangguran terbuka Sulbar juga menunjukkan angka yang memprihatinkan kata Ansar karena untuk angka pengangguran terbuka tersebut berkisar 2.6% atau sekira 17 .000.
” Angka pengangguran terbuka juga cukup tinggi yakni sekitar 2.6% atau sekitar 17.000 dan ini didominasi alumni SMK,” timpal Ansar.
Untuk itu Ansar berharap kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar untuk melakukan evaluasi bagi Jurusan atau program Study di SMK yang sudah tidak memenuhi pasar kerja.
” Saya berharap Dinas Pendidikan Sulbar untuk melakukan evaluasi terhadap jurusan Atau prody di SMk yang tidak memenuhi kebutuhan pasar kerja sebaiknya ditutup atau dihapus,” Pungkasnya.| Asd.