Pj Bupati Mamasa, Yakub F Solon bersama Peserta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata di Desa Wisata Tondok Bakaru(foto;Ns)
BANNIQ.Id. Mamasa– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa berkomitmen mendorong sektor pariwisata demi mewujudkan kemandirian perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Mamasa Dr. Yakub F Solon saat menghadiri kegiatan pelatihan pengelolaan Desa Wisata yang digelar Dinas Pariwisata Mamasa di Villa Adelweiss, Desa Wisata Tondok Bakaru, kamis (2/11/2023).
Yakub F Solon mengatakan, potensi wisata yang ada di Kabupaten Mamasa memiliki keistimewaan khusus bila dibandingkan dengan daerah lain.
“Potensi wisata yang kita miliki memang unik dan tak ada samanya dengan daerah lain. Keindahan alam yang kita miliki adalah karunia dari Tuhan dan jika dikelola dengan baik maka ke depan kita optimis masyarakat akan mandiri secara ekonomi,” tutur Yakub.
Dikatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata maka dibutuhkan kerja keras dan kreativitas masyarakat dalam mengelola potensi wisata yang ada.
“Prinsipnya, hidup ini harus produktif dan kreatif. Kalau kita produktif dan kreatif pasti kita mampu mengembangkan pariwisata sehingga kita ciptakan lapangan kerja dan bisa mandiri secara ekonomi. Dengan demikian hidup kita akan lebih bernilai,” jelasnya.
Lanjut ditambahkan, salah satu cara meperkenalkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Mamasa adalah melalui sosial media.
Karena itu, dia mengajak semua masyarakat agar memanfaatkan media sosial dengan mempromisikan setiap potensi wisata yang ada, jangan sebalikannya memviralkan hal-hal yang membuat citra daerah jelek di masyarakat luas.
“Mari kita gunakan medsos untuk hal-hal positif seperti mempromosikan keindahan wisata yang di Mamasa. Jika ada sesuatu yang tidak baik tidak usah dibesar-besarkan di medsos, cukup diselesaikan dengan duduk bersama mengedepankan prinsip kekeluargaan yang sangat kental di daerah kita,” pungkasnya.I***
Sementara itu, Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia Sulbar, Arianus Mandadung mengungkapkan bahwa jauh sebelum Sulbar terbentuk sejak masa orde baru, Mamasa telah memiliki posisi strategis sebagai pendukung primadona wisata Sulsel setelah Toraja.
Hanya saja, sejak terbentuknya Kabupaten Mamasa dan Provinsi Sulbar, pemerintah daerah khususnya DPRD kurang serius dalam mengembangkan potensi wisata yang di Mamasa.
“Hari ini saya apresiasi Pemkab Mamasa yang sudah mulai berkomitmen dalam memajukan sektor Pariwisata. Memang dalam strategi pengembangan wisata masyarakat di desa yang harus memulai kemudian pemerintah memberi dukungan,” jelas Arianus.
Menurutnya, potensi wisata Mamasa harus segera dibenahi sehingga perpindahan IKN ke Kalimantan bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan ke Mamasa.
Perpindahan IKN ke Kalimantan akan menguntungkan kita dalam mendorong pengembangan sektor pariwisata jika kita betul-betul serius berbenah,” ungkapnya.