BANNIQ.Id.Majene, Implementasi Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) gelar program pengabdian masyarakat di Puskesmas Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. jumat, 5 september 2025
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran pasien Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 dalam melakukan perawatan kaki mandiri guna mencegah komplikasi serius.
Kegiatan yang mengusung tema “PEKA KAKI DIABETES (Modul Perawatan Kaki Diabetes Mandiri bagi Pasien)” hal ini merupakan bentuk hilirisasi hasil penelitian dosen Unsulbar, sekaligus upaya mendukung pencegahan penyakit tidak menular di tingkat layanan primer.
Data Puskesmas Lembang menunjukkan jumlah pasien DM terus meningkat dari tahun ke tahun. Komplikasi kaki diabetik menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang paling sering ditemui, namun masih banyak pasien yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai untuk melakukan perawatan kaki secara mandiri.
Menjawab permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat Unsulbar susun modul edukasi praktis tentang perawatan kaki sesuai rekomendasi Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Dalam kegiatan ini, pasien mendapatkan pelatihan praktik perawatan kaki, edukasi dengan metode demonstrasi, serta modul edukatif yangKetua tim, Kurnia Harli, BSN., M.SN., terangkan program ini sebagai alternatif tingkatkan kualitas hidup pasien.
“Program ini diharapkan mampu menekan angka komplikasi kaki diabetik dan meningkatkan kualitas hidup pasien DM. Selain itu, penanggung jawab PTM Puskesmas Lembang dan kader posbindu yang dilibatkan akan menjadi agen edukasi berkelanjutan di masyarakat,” ujarnya, dikutip dari unsulbar Ac.Id.
Penanggung jawab PTM Puskesmas Lembang, Ernawati, S.Kep., Ns., menyambut baik program ini dan berharap adanya keberlanjutan progres yang luas
“Selama ini edukasi perawatan kaki masih bersifat umum dan satu arah. Dengan adanya modul dan praktik langsung, pasien bisa lebih mudah memahami dan menerapkan di rumah. Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan dan diperluas ke Posbindu lainnya,” ungkapnya.
Salah satu pasien peserta pelatihan, Ibu A (79 tahun), mengaku terbantu dengan materi yang diberikan.
“Saya baru tahu kalau kaki harus diperiksa setiap hari. Dengan modul ini, saya bisa belajar sendiri di rumah. Rasanya lebih percaya diri merawat kaki, supaya tidak luka,” Pungkasnya
Kegiatan ini sejalan dengan SDGs poin 3 (Good Health and Well-being), serta mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi melalui pelibatan mahasiswa dalam kegiatan berbasis komunitas. Dengan adanya program ini, Unsulbar berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan masyarakat Sulawesi Barat./***